Tautan-tautan Akses

Kepala Eksekutif Hong Kong Umumkan Rencana Perbatasan dengan China


Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam tampak di layar saat menyampaikan kebijakan tahunan di hadapan Dewan Legislatif Hong Kong, 6 Oktober 2021. (REUTERS/Lam Yik)
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam tampak di layar saat menyampaikan kebijakan tahunan di hadapan Dewan Legislatif Hong Kong, 6 Oktober 2021. (REUTERS/Lam Yik)

Kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengumumkan rencana pembangunan penting bagi kawasan perbatasan Hong Kong dengan China daratan dalam pidato kebijakan tahunan terakhir pada masa jabatannya sekarang ini.

“Northern Metropolis” dimaksudkan untuk menyediakan ratusan ribu lagi rumah dan lapangan kerja, serta menciptakan hubungan baru yang melintas perbatasan.

Pemerintahan Lam mendapat tekanan baru untuk meredakan masalah perumahan Hong Kong. Properti pribadi termasuk di antara yang paling mahal di dunia, jauh di luar jangkauan banyak warga Hong Kong, yang kemudian menghadapi penantian panjang untuk mendapatkan perumahan publik.

Lam juga berulang kali membela UU Keamanan Nasional Hong Kong, yang diberlakukan Beijing tahun lalu, dan perubahan sistem pemilu, yang diberlakukan Beijing tahun ini yang mengurangi jumlah kursi Dewan Legislatif yang dipilih berdasarkan hak pilih universal, dan memperbaiki sistem penyaringan ketat untuk mengeluarkan para kandidat yang dianggap tidak “patriotik.”

Juga dalam pidatonya termuat rencana untuk mengatur ulang beberapa departemen pemerintah Hong Kong, tetapi sedikit sekali disinggung mengenai pandemi yang tengah terjadi.

Lam mengutip dampak COVID-19 terhadap industri pariwisata Hong Kong, dan berterima kasih kepada rakyat Hong Kong atas upaya mereka dalam memerangi virus.

Ia mengatakan pembicaraan masih terus berlangsung dengan pihak berwenang di daratan China mengenai kemungkinan perjalanan bebas karantina dua arah, tetapi tidak menyebutkan rincian mengenai bagaimana dan kapan ini mungkin terjadi.

Menjelang akhir pidatonya, Lam tampak emosional, ada jeda sewaktu ia berbicara mengenai hal-hal sulit dalam pekerjaannya.

Pada tahun 2019 Lam berupaya mengajukan legislasi yang sangat tidak populer yang menyebabkan jutaan orang turun ke jalan-jalan untuk memprotesnya.

Setelah itu, Beijing mengambil tindakan keras dengan UU Keamanan Nasional dan perubahan sistem pemilu.

Penindakan ini praktis membungkam suara oposisi di kota itu – dan mengundang sanksi-sanksi AS terhadap para pejabat pemerintah China dan Hong Kong. [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG