Tautan-tautan Akses

WHO: Covid-19 Belum Berakhir, Meningkat di Beberapa Negara yang Longgarkan 'Lockdown'


Markas besar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelang pertemuan Komite Darurat tentang COVID-19 di Jenewa, Swiss, 30 Januari 2020. (Foto: Reuters/Denis Balibouse)
Markas besar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelang pertemuan Komite Darurat tentang COVID-19 di Jenewa, Swiss, 30 Januari 2020. (Foto: Reuters/Denis Balibouse)

Beberapa negara telah melihat adanya "peningkatan" kasus Covid-19 karena kebijakan pelonggaran lockdown. Untuk itu masyarakat diminta untuk terus melindungi diri sementara pihak berwenang melanjutkan pengujian vaksin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Jumat (5/6).

Episentrum pandemi saat ini berada di negara-negara Amerika Tengah, Selatan dan Utara, khususnya Amerika Serikat, kata juru bicara WHO Margaret Harris.

“Mengenai kenaikan kausan, kita telah melihat di negara-negara di seluruh dunia -saya tidak berbicara secara khusus tentang Eropa-, ketika lockdown dilonggarkan, pengaturan jarak sosial berkurang, orang kadang-kadang menafsirkan ini sebagai 'OK, sudah berakhir'," Harris mengatakan pada pengarahan PBB di Jenewa, seperti dilansir dari Reuters.

"Ini belum selesai. Itu belum berakhir sampai tidak ada virus di mana pun di dunia," katanya.

Harris, merujuk pada demonstrasi di AS sejak pembunuhan George Floyd 10 hari yang lalu. Ia mengatakan bahwa pengunjuk rasa harus mengambil tindakan pencegahan.

Demonstran berkumpul di luar Gedung Putih ketika mereka memprotes kematian George Floyd pada 3 Juni 2020, di Washington, DC. (Foto: AFP)
Demonstran berkumpul di luar Gedung Putih ketika mereka memprotes kematian George Floyd pada 3 Juni 2020, di Washington, DC. (Foto: AFP)

"Kami melihat orang-orang yang merasa perlu keluar dan untuk mengekspresikan perasaan mereka. Kami meminta mereka untuk mengingat masih melindungi diri sendiri dan orang lain," tambahnya.

Untuk menghindari infeksi, WHO menyarankan orang untuk menjaga jarak setidaknya 1 meter, sering mencuci tangan dan menghindari menyentuh mulut, hidung dan mata mereka, tegas Harris. [ah]

XS
SM
MD
LG