Tautan-tautan Akses

New York akan Tes Obat Malaria untuk Lawan COVID-19


Para pejalan kaki mengenakan masker melintas di depan gedung-gedung di Manhattan, New York, di tengah wabah virus corona, 20 Maret 2020. (Foto: Reuters )
Para pejalan kaki mengenakan masker melintas di depan gedung-gedung di Manhattan, New York, di tengah wabah virus corona, 20 Maret 2020. (Foto: Reuters )

Gubernur New York, Sabtu (21/3), mengatakan negara bagian itu akan segera memulai uji coba terhadap obat malaria yang digabungkan dengan antibiotik. Berdasarkan sebuah studi Perancis, perpaduan obat-obatan itu berpotensi mengobati penyakit COVID-19 yang disebabkan virus corona itu.

“Ada teori bahwa pengobatan itu bisa bermanfaat," kata Gubernur Andrew Cuomo kepada para wartawan, Sabtu (21/3), dalam konferensi pers.

Dia mengatakan ada orang-orang dalam kondisi serius dan bahwa para pejabat kesehatan memutuskan mencoba pengobatan itu terhadap para pasien itu. Badan Pangan dan Obat-obatan AS mengirim 10.000 dosis obat yang disebut Hidroksiklorokuin(obat malaria) dan Zithromax (sejenis antibiotik).

“Segera setelah kami menerima dosisnya, kami akan bekerja sama dengan rumah sakit, dokter dan keluarga mengenai penggunaan obat-obatan itu dan memantau hasilnya," kata Cuomo.

Presiden Donald Trump juga telah memuji potensi kombinasi obat-obatan itu, menyebutnya "salah satu pembuat perubahan terbesar" dalam perang melawan virus corona itu.

Cuomo mengatakan New York juga sedang bekerja sama dengan beberapa perusahaan obat mengenai kemungkinan terapi antibodi dan vaksin.

Negara bagian New York memiliki infeksi virus corona terbanyak di AS, dengan lebih dari 10.300 kasus pada Sabtu (21/3).

Gubernur mengatakan angka yang tinggi itu disebabkan oleh pengetesan besar-besaran untuk mendeteksi virus itu. Lebih dari 45.000 tes telah dilakukan sejauh ini. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG