Tautan-tautan Akses

Perempuan Muslim Pimpin Demo Tolak UU Kewarganegaraan India


Para perempuan Muslim di New Delhi, India, yang memimpin demonstrasi menolak undang-undang kewarganegaraan yang baru, Kamis, 2 Januari 2020. (VOA)
Para perempuan Muslim di New Delhi, India, yang memimpin demonstrasi menolak undang-undang kewarganegaraan yang baru, Kamis, 2 Januari 2020. (VOA)

Ratusan perempuan, Kamis (2/1/2020), kembali memblokir jalan utama di kawasan Shaheen Bagh, New Delhi, dalam kelanjutan demonstrasi menolah undang-undang (UU) baru kewarganegaraan India.

Di kawasan Shaheen Bagh yang dihuni mayoritas Muslim, Nenek-nenek, ibu-ibu muda sambil menggendong bayi, dan ibu-ibu rumah tangga berjongkok berbaris-baris. Sebagian besar demonstrana dalah dari bagian masyarakat yang terpinggirkan, seperti Rizwana Bano, yang datang dari kawasan miskin permukiman Muslim.

Para perempuan itu dicekam kekhawatiran akan diminta menyerahkan dokumen sebagai bukti bahwa mereka adalah warga negara India.

Banyak yang khawatir, undang-undang baru itu -- yang akan memberi kewarganegaraan kepada "minoritas yang mengalami persekusi" dari Afghanistan, Pakistan dan Banglades -- akan menyiapkan langkah bagi pemerintah untuk memulai pendaftaran nasional warga negara.

Mereka khawatir warga Muslim akan lebih rentan mengalami pelecehan jika tidak bisa menyerahkan dokumen itu, yang seringkali tidak dimiliki orang miskin, karena Islam dikecualikan dari undang-undang baru tersebut.

Dipimpin perempuan Muslim, yang kebanyakan dari keluarga konservatif, ini merupakan salah satu protes paling tidak biasa yang melanda India setelah undang-undang baru itu disahkan. Para kritikus mengatakan undang-undang itu melanggar konstitusi sekuler India karena memperkenalkan agama sebagai kriteria kewarganegaraan.

Dua puluh tiga orang tewas dalam protes itu, umumnya di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, ketika kekerasan meletus dalam beberapa demonstrasi.[ka/ft]

XS
SM
MD
LG