Sebuah tim di Australia yang jago bertukang mengubah sampah menjadi harta. Mereka melawan kebiasaan masyarakat yang mudah membuang barang dengan berbagi keahlian dan ketrampilan mereka untuk menyelamatkan barang-barang rusak yang menuju tempat pembuangan sampah.
Apa saja dan semuanya didaur ulang di pusat lingkungan Canberra. Dan dalam perang melawan pemborosan, "tentara" Repair Café berada di garis depan ... memperbaiki segalanya.. mulai dari pakaian, sepeda, hingga bel pintu ((NATS of door at 1:30)) agar tidak berakhir di tempat sampah.
((SAM HAWKER, REPAIR CAFÉ)) ((01:39))
"There's so much stuff that goes to landfill, totally unnecessarily. We're constantly buying new things, again, a bit unnecessarily."
((NARRATOR))
Dengan menggunakan keterampilan dari pekerjaannya, Tate Leaney menghabiskan sekitar satu jam untuk memperbaiki satu headphone karena masalahnya tidak rumit.
((TATE LEANEY, REPAIRER)) ((01:52))
"Anything that we can repair is one less thing that we've thrown out, especially when a lot of the problems are very simple."
((NARRATOR))
Dan setelah berkunjung ke Repair Café, bel yang tadinya sudah rusak dan hendak dibuang Pearl, sekarang kembali berfungsi dan memberitahunya bahwa seseorang ada di pintu depan.
((PEARL, CANBERRA RESIDENT))
"I would've probably thrown this away if I couldn't have got it fixed."
((NARRATOR))
Dan ini bukan hanya tentang mengurangi limbah. Kegiatan ini juga untuk mendapatkan keterampilan dari para relawan di sana.
((MONICA ANDREW, REPAIRER))
"Ibu saya adalah anak masa Depresi dan Perang Dunia II, jadi dia memiliki semua keterampilan yang dulu biasa dimiliki orang, tapi kita kehilangan keterampilan itu dan saya pikir sangat penting bagi mereka yang masih memiliki keterampilan itu untuk menurunkan ilmunya."
((MONICA ANDREW, REPAIRER)) ((02:36))
"We focus on clothing and textiles there, mainly because that's really the only thing I know how to repair."
((NARRATOR))
Membuktikan bahwa sampah seseorang bisa menjadi harta orang lain.
Apa saja dan semuanya didaur ulang di pusat lingkungan Canberra. Dan dalam perang melawan pemborosan, "tentara" Repair Café berada di garis depan ... memperbaiki segalanya.. mulai dari pakaian, sepeda, hingga bel pintu ((NATS of door at 1:30)) agar tidak berakhir di tempat sampah.
((SAM HAWKER, REPAIR CAFÉ)) ((01:39))
"There's so much stuff that goes to landfill, totally unnecessarily. We're constantly buying new things, again, a bit unnecessarily."
((NARRATOR))
Dengan menggunakan keterampilan dari pekerjaannya, Tate Leaney menghabiskan sekitar satu jam untuk memperbaiki satu headphone karena masalahnya tidak rumit.
((TATE LEANEY, REPAIRER)) ((01:52))
"Anything that we can repair is one less thing that we've thrown out, especially when a lot of the problems are very simple."
((NARRATOR))
Dan setelah berkunjung ke Repair Café, bel yang tadinya sudah rusak dan hendak dibuang Pearl, sekarang kembali berfungsi dan memberitahunya bahwa seseorang ada di pintu depan.
((PEARL, CANBERRA RESIDENT))
"I would've probably thrown this away if I couldn't have got it fixed."
((NARRATOR))
Dan ini bukan hanya tentang mengurangi limbah. Kegiatan ini juga untuk mendapatkan keterampilan dari para relawan di sana.
((MONICA ANDREW, REPAIRER))
"Ibu saya adalah anak masa Depresi dan Perang Dunia II, jadi dia memiliki semua keterampilan yang dulu biasa dimiliki orang, tapi kita kehilangan keterampilan itu dan saya pikir sangat penting bagi mereka yang masih memiliki keterampilan itu untuk menurunkan ilmunya."
((MONICA ANDREW, REPAIRER)) ((02:36))
"We focus on clothing and textiles there, mainly because that's really the only thing I know how to repair."
((NARRATOR))
Membuktikan bahwa sampah seseorang bisa menjadi harta orang lain.
