Tautan-tautan Akses

MERS Serius, Tapi Tidak Darurat - VOA Info Kesehatan


mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:41 0:00
Unduh

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan virus sindrom penyakit pernapasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome/ MERS) merupakan masalah serius, tapi belum  bisa dianggap  mencapai tingkat darurat dalam kesehatan masyarakat.   Wartawan Lisa Schlein melaporkan dari markas PBB di Jenewa. Selengkapnya disampaikan Ika Inggas dalam Sains dan Kesehatan.   Komite darurat WHO setuju bahwa peningkatan tajam dalam jumlah penderita MERS sejak bulan Maret adalah masalah serius.  Tetapi asisten Direktur Jenderal WHO Keiji Fukuda mengatakan komite tersebut telah meninjau informasi yang tersedia dan memutuskan bahwa virus itu  belum merupakan masalah kesehatan darurat bagi masyarakat.   “Kami memang melihat lebih banyak penderita, tapi kami tidak melihat peningkatan bukti adanya penularan dari manusia ke manusia. Dan itulah alasan utama mengapa kami mengatakan keadaan ini  belum masuk dalam kriteria masalah kesehatan darurat  dan menjadi kekhawatiran internasional saat ini," kata Fukuda.   Penderita terbaru MERS telah terdapat di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.  Sebagian besar penderita kini berada di rumah sakit.    Sebuah misi WHO baru-baru ini mengunjungi rumah sakit di Arab Saudi dan mendapati praktik layanan kesehatan di fasilitas-fasilitas tersebut  berada di bawah standar, karena banyaknya pasien di bangsal-bangsal gawat darurat.  Faktor-faktor ini dapat menyebabkan penularan yang lebih luas.   Komite itu merekomendasikan praktek-praktek pencegahan dan pengendalian cepat, dan penelitian lebih jauh untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko untuk membantu memerangi penyebaran penyakit itu.   Komite itu juga menyerukan tindakan pencegahan dan lebih berhati-hati ditempat dimana orang-orang berkumpul dalam jumlah besar, seperti ketika naik Haji ke Mekkah.   Rekomendasi lain adalah memberikan dukungan pada negara-negara rentan.  Dr Fukuda mengatakan kepada VOA, bahwa sub-Sahara Afrika terutama rentan.     'Kita tahu di banyak negara itu, tingkat pengawasan relatif rendah. Di negara-negara itu kapasitas layanan kesehatan rendah dibandingkan negara-negara lain.  Namun, ini juga adalah negara-negara yang banyak mengirim peziarah ke Arab Saudi.  Jadi, ada kombinasi beberapa faktor di sini," kata Fukuda. Di antara 500 penderita penyakit MERS yang dikukuhkan, sebagiannya ditemukan di Asia, Eropa dan Amerika.  Semua terkena virus penyakit di Timur Tengah.  Dr Fukuda mengatakan tidak ada bukti bahwa penularan ini terus meluas.  

XS
SM
MD
LG