Tautan-tautan Akses

Situasi di Bangkok Kembali Normal


Distrik komersial utama Bangkok telah kembali bersih, sekolah-sekolah, toko-toko dan bursa saham telah buka kembali.

Situasi di ibukota Thailand hari Senin berangsur normal dengan dibukanya kembali bisnis, sekolah dan jalan-jalan setelah demonstrasi anti pemerintah berakhir dengan kerusuhan dan kekerasan.

Pihak berwenang membuka kembali jalan-jalan di pusat komersial Bangkok untuk yang pertama kalinya sejak demonstran anti pemerintah menduduki kawasan itu pada pertengahan Maret.

Ribuan warga Bangkok menggunakan sapu, kain pel dan selang air untuk membersihkan bekas zona protes itu. Pasukan keamanan Thailand telah mengusir ribuan pendukung Kaos Merah dari kawasan itu minggu lalu dalam sebuah penggerebekan maut oleh militer, melawan militan yang membalas dengan melakukan penjarahan dan membakar gedung-gedung.

Perdagangan saham kembali dibuka setelah ditutup sejak Rabu karena terjadi bentrokan. Indeks saham utama hari Senin turun 2,8 persen.

Pemerintah Thailand mengatakan pertumbuhan ekonomi naik 12 persen dalam triwulan pertama tahun ini dibanding periode yang sama tahun lalu. Tapi dikatakan, kerusuhan yang pecah menjelang akhir triwulan pertama mungkin akan memangkas pertumbuhan ekonomi Thailand tahun 2010 sebesar 1,5 persen.

Dua sistem transportasi massal utama di Bangkok, Skytrain dan subway, dibuka kembali hari Minggu setelah tutup selama seminggu. Sedikitnya 83 orang tewas dan 1.800 lainnya luka-luka sejak demonstran anti-pemerintah Kaos Merah mulai berdemonstrasi bulan Maret.

Seorang pengacara HAM, Somchai Homlaor mengimbau agar struktur politik Thailand harus lebih terbuka terhadap kelompok-kelompok politik. Tanpa melibatkan para politisi yang berbeda pendapat dalam proses demokrasi, Thailand tidak akan dapat menanggulangi konflik, sehingga akan mengarah kepada kekerasan dan perbuatan yang ilegal.

Pada hari Jumat, Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva menghimbau rekonsiliasi nasional, dan berjanji pemerintah akan menghadapi “berbagai tantangan besar” ke depan, sekaligus perpecahan politik yang dalam.

XS
SM
MD
LG