Tautan-tautan Akses

PM Turki Kecam Ulama Asal AS


Ulama moderat Fethullah Gulen di rumahnya di Saylorsburg, Pennsylvania. (Foto: Dok)
Ulama moderat Fethullah Gulen di rumahnya di Saylorsburg, Pennsylvania. (Foto: Dok)

Recep Tayyip Erdogan menuduh pengikut Fethullah Gulen telah menyusupi polisi dan peradilan Turki, serta mendesakkan penyidikan korupsi terhadap sekutu-sekutunya.

Perdana Menteri Turki pada Sabtu (28/12) meningkatkan retorika terhadap seorang ulama yang berbasis di Amerika dan dinilai sebagai ancaman terhadap pemerintahannya.

Recep Tayyip Erdogan untuk pertama kalinya menuduh pengikut ulama ini telah menyusupi polisi dan peradilan Turki, serta mendesakkan penyidikan korupsi terhadap sekutu-sekutu perdana menteri.

Para analis, sementara itu, mengacu pada meningkatnya bukti-bukti semakin tidak nyamannya persekutuan antara pemerintah Erdogan yang berbasis Islam dengan militer yang sekuler, yang selama ini selalu mencurigai dirinya.

Skandal ini menunjukkan perpecahan di kalangan elit Turki, dan kini perebutan kekuasaan menjadi lebih terbuka.

Masyarakat Turki sendiri terkejut melihat dua kelompok Islam utama di negara itu saling menuding.

Erdogan sering menuduh pihak-pihak luar mencoba menyebabkan negara tidak stabil – terakhir saat protes anti-pemerintah yang masif pada musim panas lalu – namun ia telah memperluas klaim-klaimnya pada krisis akhir-akhir ini dengan menyebut musuh-musuh di dalam negeri sebagai “pion.”

Banyak yang percaya penyidikan korupsi itu diatur oleh para pengikut pemimpin spiritual yang berbasis di Pennsylvania, AS, Fethullah Gulen, seorang ulama moderat dengan jaringan pengikut yang menguasai kerajaan global bisnis, media dan pendidikan.

Tadinya Gulen adalah pendukung pemerintah Turki, namun konflik kekuasaan antara dirinya dan Erdogan semakin terbuka. Pada beberapa minggu terakhir, Gulen berdoa agar “Tuhan membakar rumah-rumah mereka” dan Erdogan menanggapinya dengan janji untuk “masuk ke gua-gua mereka” dan “memaparkan mereka.” Kedua pihak tidak saling menyebut nama, namun jelas siapa target serangan mereka.
XS
SM
MD
LG