Tautan-tautan Akses

Pelaut Indonesia Lolos dari Penculik Abu Sayyaf


Para anggota kelompok Abu Sayyaf di Basilan, Filipina. (Foto: Dok)
Para anggota kelompok Abu Sayyaf di Basilan, Filipina. (Foto: Dok)

Mohammad Sayfan adalah salah satu dari tujuh awak yang diculik dari sebuah kapal tongkang dekat perbatasan Filipina bulan Juni.

Seorang pelaut Indonesia hari Rabu (16/8) lolos dari penculiknya dari kelompok Abu Sayyaf di Filipina selatan, yang mengancam akan memenggal kepalanya, menurut para pejabat.

Para anggota kelompok Abu Sayyaf yang terkait dengan ISIS menculik Mohammad Safyan, usia 28 tahun, dari Indonesia dan enam pelaut Indonesia lainnya dari kapal tunda mereka selagi kapal itu melewati perairan lepas pantai kepulauan Filipina selatan pada tanggal 23 Juni.

Penduduk pulau Jolo melihat Safyan mengapung di lepas pantai setelah ia melarikan diri dalam kegelapan, kata seorang juru bicara militer, Mayor Filemon Tan, kepada wartawan. "Kami diberitahu ia berhasil melarikan diri dengan berlari dan berenang ke laut," kata Tan, dan menambahkan bahwa Safyan mengatakan anggota-anggota militan hendak membunuhnya ketika dia melarikan diri.

Sembilan jam kemudian, tentara, yang dikirim kembali ke daerah di mana Safyan melarikan diri dari para penculiknya, menemukan awak kedua Indonesia, bernama Ismail, pemimpin kapal tunda yang sama.

Enam belas sandera asing lainnya, termasuk sembilan orang Indonesia, masih ditawan oleh kelompok ekstremis yang penuh kekerasan tersebut.

Mohammad adalah salah satu dari tujuh awak yang diculik dari sebuah kapal tongkang dekat perbatasan Filipina bulan Juni.

Indonesia, Malaysia dan Filipina sepakat pada bulan Mei untuk melakukan patroli-patroli yang terkoordinasi. Ketiga negara ini prihatin dengan penculikan, pembajakan dan kejahatan lain yang dapat melemahkan perdagangan di wilayah ini.

Total ada 24 warga Indonesia yang telah diculik oleh Abu Sayyaf tahun ini, menyoroti keamanan yang lemah di Laut Sulawesi yang berbatasan dengan Malaysia, Indonesia dan Filipina. Sepuluh dari sandera ini dibebaskan setelah tebusan dilaporkan dibayar.

Filipina mengatakan pihaknya telah meningkatkan serangan militer melawan militan, yang awal tahun ini memenggal dua warga Kanada yang ditahannya sejak September.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pekan lalu memerintahkan tentara untuk menghancurkan gerilyawan dengan mengatakan kalau tidak, Filipina menghadapi risiko tercemar ajaran ISIS.

Pihak berwenang Indonesia pernah mengatakan pembajakan di daerah itu, jalur laut utama bagi pengekspor batubara nomor satu di dunia, bisa mencapai tingkat seperti yang pernah terjadi di Somalia. Para pengamat mengatakan muatan kapal bernilai 40 miliar dolar melewati perairan itu tiap tahun, termasuk - kapal-kapal tangki super dari Samudera Hindia yang tidak dapat menggunakan Selat Malaka yang terlalu ramai.

Tan mengatakan selain warga Indonesia, ada lima orang Malaysia, satu Norwegia, satu Belanda dan setidaknya lima warga Filipina yang masih disandera Abu Sayyaf.

Amerika Serikat dan Filipina memasukkan Abu Sayyaf, yang memiliki lebih dari 400 pejuang bersenjata, ke dalam daftar organisasi teroris. [hd]

Recommended

XS
SM
MD
LG