Tautan-tautan Akses

Nigeria Tanggulangi Wabah Meningitis yang Mematikan di Tengah Kelangkaan Vaksin


ARSIP - Seorang anak yang menderita kerusakan otak akbat meningitis yang menyerang syaraf otak tampak di bangsal stabilisasi yang dioperasikan oleh organisasi Save the Children di Maiduguri, Nigeria (foto: REUTERS/Afolabi Sotunde)
ARSIP - Seorang anak yang menderita kerusakan otak akbat meningitis yang menyerang syaraf otak tampak di bangsal stabilisasi yang dioperasikan oleh organisasi Save the Children di Maiduguri, Nigeria (foto: REUTERS/Afolabi Sotunde)

Menteri Kesehatan Nigeria, Isaac Adewole menyatakan, wabah Meningitis telah menewaskan setidaknya 489 orang di Nigeria.

Setidaknya 489 orang telah tewas akibat wabah meningitis di Nigeria, menurut Menteri Kesehatan Nigeria, Isaac Adewole.

Selama rapat darurat yang membahas masalah kesehatan di Kaduna, salah satu negara bagian Nigeria, Adewole menyatakan kebanyakan korban adalah anak berusia antara 5 hingga 14 tahun.

Pekerja kesehatan lokal maupun internasional bertemu dengan para pemimpin tradisional dari kawasan utara Nigeria yang mayoritas beragama Islam untuk berdiskusi cara membatasi dan menghentikan wabah. Para pemimpin tradisional Islam di utara Nigeria memiliki pengaruh yang besar.

Banyak orang yang lebih mempercayai mereka dibandingkan pejabat pemerintah. Para penguasa ini instrumental dalam mengikis mitos palsu tentang vaksin polio, yang membantu untuk memberantas virus polio di bagian utara negeri.

Lebih dari 4.000 kasus meningitis telah tercatat sejak wabah mulai di bulan Desember, yang melanda dengan kondisi paling dahsyat di bagian utara negeri yang miskin. Meskipun wabah meningitis bukan sesuatu yang tidak biasa di Nigeria, namun turunan C dari penyakit ini lumayan baru, menurut kepala Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria, Dr. Chikwe Ihekweazu.

“Meningitis C cukup jarang dalam konteks kami hingga sekitar tahun 2013 dan 2014. Meningitis A adalah kelompok yang paling dominan, dengan perbedaan yang besar di seluruh Afrika Barat,” ujar Ihekweazu kepada VOA. “Sejauh Meningitis C, wabah ini mungkin kejadian terburuk yang telah kami saksikan. Ini lumayan serius. Turunan virus ini hanya kami temukan di hanya lima negara bagian.”

Penyakit ini membunuh mereka yang tinggal di tengah masyarakat dengan akses terbatas ke rumah sakit dan tingkat kemiskinan yang tinggi. Di kawasan utara yang miskin keluarga pada umumnya mempraktekkan poligami dengan beberapa anak. Anggota keluarga berhimpitan di rumah yang kecil dengan ventilasi yang terbatas. Meningitis A dan C adalah infeksi bakteri yang disebarkan oleh air liur dan kontak fisik yang berdekatan.

Vaksinasi di Abuja

Ibukota Nigeria, Abuja, di bagian tengah Nigeria telah melaporkan enam kasus kematian yang diduga disebabkan oleh Meningitis, dan negara bagian Niger, yang bertetangga dengan Abuja, telah melaporkan 16 kasus. Pihak yang berwenang di bidang kesehatan di Abuja telah mendistribusikan lebih dari 70.000 dosis vaksin Meningitis A dan C.

“Ketika kami mendapatkan kabar, kami mulai mengumpulkan vaksin dan memulai vaksinasi. Kami harus bertindak dengan sangat hati-hati, karena ini adalah daerah ibukota federal. Orang datang dan pergi. Tingkat pertumbuhannya sekitar 9,5 persen. Ini merupakan tempat termudah bagi penyebaran infeksi,” ujar Dr. Rilwanu Mohammed, sekretaris eksekutif untuk Dewan Pembinaan Perawatan Kesehatan Utama Daerah Ibukota Federal.

Kampanye imunisasi membidik warga yang berisiko tinggi, seperti orang yang telah mengungsi dari rumah mereka di timur laut Nigeria karena teror Boko Haram. Sekitar 65.000 dari mereka tinggal di kamp-kamp di seluruh Abudja. Para petugas kesehatan juga membidik pusat perhentian kendaraan, penjara yang berlokasi di pinggiran kota, dan barak-barak militer Nigeria.

Persediaan Vaksin Menipis

Ini adalah target imunisasi yang serius, namun jumlah vaksin yang ada tidak memadai. Para petugas kesehatan menghadapi kenyataan adanya kelangkaan global untuk vaksin Meningitis C.

Alokasi yang diberikan kepada Abuja oleh pemerintah federal Nigeria telah habis sekitar seminggu yang lalu. Tahun ini, WHO memasok Nigeria sebanyak 500.000 dosis vaksin Meningitis A dan C, namun persediaan vaksin itu hampir habis. Tambahan 800.000 dosis dari gabungan vaksin Meningitis C dari pemerintah Inggris diharapkan segera tiba, sebagian besar akan dikirimkan ke negara bagian Sokoto di barat laut.

Negara bagian Zamfara, di mana wabah awalnya timbul, menyatakan mereka membutuhkan tiga juta dosis.

“Apabila kita memiliki semua stok vaksin global yang tersedia, jumlah tersebut tidak akan cukup untuk mengimunisasi bahkan untuk Nigeria saja. Kita benar-benar perlu untuk merencanakan secara agresif namun kita butuh bantuan masyarakat global. Kita perlu meningkatkan produksi global dan menekan harganya. Vaksin terbaik yang kita miliki saat ini, vaksin konjugasi polivalen, harganya mendekati $50 per dosis,” ujar Dr. Ihekweazu.

Ihekweazu menyatakan harga tersebut di luar keterjangkauan Nigeria dan negara-negara Afrika Barat lainnya. Ia menyarankan dukungan global yang kuat untuk menekan harganya.

Penyakit yang Dapat Ditangani

Dr. Ihekweazu menyatakan Meningitis adalah bakteri yang hidup di dalam tubuh orang-orang di Afrika Barat, di mana hampir 20 persen penduduk membawa turunan Meningitis di saluran pernafasannya. Namun tidak semua orang jatuh sakit. Ketika seseorang benar-benar jatuh sakit, penyakit itu menyebabkan pembengkakan di jaringan sekitar otak dan sumsum tulang belakang.

Meningitis adalah penyakit yang dapat ditangani, namun mereka yang sembuh dari penyakit itu kemungkinan harus hidup dengan ketidakmampuan medis jangka panjang atau permenan, seperti keterbatasan penglihatan dan disfungsi sistem syaraf. WHO menyatakan 50 persen kasus penyakit tersebut dapat berakibat fatal apabila tidak mendapat perawatan semestinya.

Tingkat Meningitis tertinggi ditemukan di kawaasan yang membentang dari Senegal di bagian terbarat Afrika hingga Ethiopia di timur.

Wabah Meningitis C yang timbul pada tahun 2015 menewaskan 1.100 orang dan membuat lebih dari 10.000 orang di Nigeria dan negara tetangganya, Niger, jatuh sakit. Lebih dari 2.000 orang telah mati akibat turunan A dari penyakit ini dari penyakit yang mewabah di tahun 2009. Pada tahun 1996, 1.000 kasus telah tercatat sebagian besar di bagian utara Nigeria.

Warga Nigeria telah berpaling ke media sosial untuk nasihat terkait kesehatan masyarakat. Tagar Meningitis menjadi tren di jagat Twitter Nigeria saat pejabat publik dan warga yang berkepentingan berdiskusi tentang cara penanganan epidemi.

Menteri Kesehatan Adewole menggunakan Twitter untuk mengecam tindakan para pekerja kesehatan yang meminta bayaran dari warga untuk imunisasi Meningitis C. Adewole menyatakan imunisasi sifatnya gratis, disediakan oleh pemerintah federal Nigeria. [ww]

XS
SM
MD
LG