Tautan-tautan Akses

Yayasan Bill Gates Bantu Program Imunisasi di Nigeria


Presiden Nigeria Mohammadu Buhari (tengah) berpose bersama pendiri Microsoft Bill Gate (kiri) dan pria terkaya di Afrika, Aliko Dangote, seusai penandatanganan kerjasama untuk pemberantasan polio di Abuja, 20 Januari 2016 (Foto: dok).
Presiden Nigeria Mohammadu Buhari (tengah) berpose bersama pendiri Microsoft Bill Gate (kiri) dan pria terkaya di Afrika, Aliko Dangote, seusai penandatanganan kerjasama untuk pemberantasan polio di Abuja, 20 Januari 2016 (Foto: dok).

Nigeria belum melaporkan kasus penyakit itu sejak 2014. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tahun lalu polio tidak lagi endemik di Nigeria.

Pendiri Microsoft Bill Gates mengunjungi Nigeria minggu lalu, di mana dia bekerja sama dengan orang terkaya Afrika dan gubernur dari beberapa negara bagian dalam kampanye baru untuk memerangi polio dan penyakit-penyakit lain yang dapat dicegah dengan vaksin.

Gubernur dari empat negara bagian di wilayah utara Nigeria hari Rabu minggu lalu berkumpul di kota Kaduna untuk menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Bill & Melinda Gates Foundation dan Dangote Foundation, yayasan orang terkaya Afrika Aliko Dangote, bersama dengan duta besar AS untuk Nigeria.

MOU itu adalah awal dari program yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi masa kanak-kanak sampai 80 persen selambatnya tahun 2018. Utusan Gates Foundation di Nigeria, Mairo Mandara, mengatakan negara bagian Borno, Yobe, Sokoto dan Kaduna dipilih karena memiliki kebutuhan terbesar. Mereka bergabung dengan negara bagian Kano dan Bauchi, yang memperbaharui perjanjian yang sudah ada sebelumnya.

"Jika Anda melihat seluruh negara itu, tingkat imunisasi terendah berada di negara-negara bagian di mana MOU ini ditandatangani," jelas Mairo Mandara.

Mandara mengatakan tingkat vaksinasi sekitar 30 persen di beberapa negara bagian di utara.

Menurut perjanjian itu, yayasan Gates dan yayasan Dangote serta pemerintah negara-negara bagian akan bersama-sama membiayai inisiatif tersebut, termasuk mengirimkan tim untuk memvaksinasi anak-anak. Tujuan lain adalah untuk mencegah agar polio tidak muncul kembali.

Nigeria belum melaporkan kasus penyakit itu sejak 2014. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tahun lalu polio tidak lagi endemik di Nigeria. Tapi Mandara mengatakan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan sebelum negara itu dapat dinyatakan bebas polio.

“Kita perlu mempertahankan kekebalan anak-anak, kekebalan masyarakat sehingga ketika anak-anak melakukan perjalanan ke daerah lain mereka tidak mengimpor penyakit dan membawanya pulang,” lanjutnya.

Anggota Komisi Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Kaduna, Andrew Jonathan Nok, mengatakan dia yakin program baru itu akan membantu negara bagian tersebut mencapai cakupan vaksinasi 100 persen.

"Jadi pada saat kita mengaktifkan ini sepenuhnya, berarti kita akan semakin dekat mencapai sekitar 100 persen imunisasi di pemerintahan daerah masing-masing," kata Andrew Jonathan Nok.

Mandara mengaku dia masih belum mengetahui berapa banyak dana yang akan digunakan untuk program-program baru itu karena kebutuhan di negara-negara bagian tersebut sedang dikaji. [as/lt]

XS
SM
MD
LG