Yaman hadapi Ancaman Kelaparan Baru

Anak-anak Yaman banyak yang mengalami malnutrisi akut akibat konflik yang berkepanjangan (foto: dok).

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Selasa (28/7) memperingatkan bahwa operasi kemanusiaan di Yaman sangat kekurangan dana dan "di ambang kehancuran," sementara kasus COVID-19 meningkat dan jutaan orang menghadapi kelaparan ekstrem dalam beberapa minggu.

"Tanpa lebih banyak dana, kita semua bisa memperkirakan peningkatan besar dalam kelaparan, kekurangan gizi, kolera, COVID-19 - dan, di atas semua itu, kematian," kata ketua kemanusiaan Mark Lowcock dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

"Kita bisa memperkirakan lebih banyak lagi orang akan mati," imbuhnya.

PBB mengatakan Yaman yang dilanda perang merupakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan diperlukan $ 3,2 miliar untuk bantuan tahun ini. Pada sebuah konferensi pada bulan Juni, para donor hanya menjanjikan $ 1,35 miliar dari $ 2,4 miliar yang dibutuhkan untuk kebutuhan yang paling esensial sampai akhir tahun, menyebabkan kekurangan dana lebih dari satu miliar dolar.

Minggu ini, Lowcock menyuntikkan $ 35 juta dari dana darurat PBB ke dalam upaya itu, tetapi secara keseluruhan badan dunia itu hanya menerima $ 558 juta dari para donor pada akhir Juni, yang memaksa PBB membuat pilihan sulit.

Lowcock mengatakan organisasi itu telah menerapkan pemotongan pada banyak layanan penting, termasuk mengurangi separuh jatah terhadap delapan juta dari 13 juta warga Yaman yang diberi makan PBB setiap bulan. Ia mengatakan pemotongan serupa mempengaruhi jutaan orang yang bergantung pada bantuan organisasi itu untuk memperoleh air bersih, perawatan kesehatan dan kebutuhan lainnya.

Pemotongan lebih jauh direncanakan untuk Agustus dan September jika krisis uang tunai terus berlanjut, termasuk mengurangi separuh program air dan sanitasi di 15 kota - elemen penting dalam memerangi wabah COVID-19 yang sedang berkembang. [my/lt]