Video Cuitan Fadli Zon Picu Debat Jelang Kampanye Pilpres

  • Rio Tuasikal

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (VOA/Fathiyah Wardah)

Isu kampanye hitam kembali muncul pada Pilpres 2019 ini, setelah Fadli Zon memposting video yang menyindir pemerintahan Jokowi lewat isu Partai Komunis Indonesia (PKI). Apakah ada reaksi keras dari tim sukses Jokowi serta bagaimana tim sukses Prabowo menyikapi cuitan Fadli itu? Wartawan VOA Rio Tuasikal melaporkan dari Jakarta.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengunggah video yang menampilkan sekelompok orang dengan topeng penguin yang menari diiringi lagu potong bebek angsa. Video 1 menit 13 detik itu liriknya telah diubah menjadi "ternyata mereka PKI".

Fadli, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, menyatakan menemukan video itu dari Whatsapp. Dia mengunggahnya, Jumat (21/9) dini hari, hanya dua hari sebelum deklarasi damai Pilpres 2019 pada Minggu (23/9).

Your browser doesn’t support HTML5

Video Cuitan Fadli Zon Picu Debat Jelang Kampanye Pilpres

Isu PKI sudah muncul untuk menjatuhkan Jokowi sejak Pilpres 2014. Ketika itu Jokowi dituduh memiliki ibu yang merupakan aktivis Partai Komunis Indonesia yang dilarang pemerintah. Tuduhan tanpa bukti ini langsung dibantah oleh Jokowi dan keluarga. Jokowi memenangkan pilpres 2014.

Video yang dicuit Fadli Zon telah memicu perdebatan di media sosial. Ada yang menyebutnya sebagai video provokatif, namun lainnya menyebut hal itu kreatif. Tak sedikit pula netizen yang membuat lirik balasan dan balik menyindir Prabowo-Sandi.

Sikap Timses Prabowo dan Timses Jokowi

Juru Bicara Timses Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyatakan pihaknya berkomitmen tidak menggunakan isu SARA atau fitnah dalam Pilpres 2019.

Andrie Rosiade, Juru Bicara Timses Prabowo-Sandi Andre Rosiade usai berbicara kepada wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu, 22 September 2018. (Foto: VOA/Rio Tuasikal)

"Karena ini komitmen kita. Terlalu besar nasib bangsa ini dipertaruhkan kalau ada lagi isu SARA. Pak Prabowo dan bang Sandi punya komitmen yang jelas soal itu. Bukan hanya imbauan, melainkan instruksi, surat edaran, semua akan kita lakukan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta.

Namun ketika ditanya tanggapannya terhadap cuitan Fadli Zon, Andre lepas tangan. "Silakan tanya ke bang Fadli karena beliau yang bikin komentar. Saya terus terang belum ketemu beliau," tambahnya.

Upaya VOA meminta keterangan Fadli Zon belum membuahkan hasil, karena hingga laporan ini disampaikan ia tidak menjawab panggilan telpon.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengusung Jokowi telah mengancam akan melaporkan Fadli Zon ke kepolisian jika tidak mencabut postingan tersebut. Namun timses Jokowi-Ma'ruf menyatakan mengetahui watak Fadli Zon dan tidak akan mengambil langkah hukum.

Lena Maryana, Juru Bicara timses Jokowi-Ma'ruf Lena Maryana Mukti memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu, 22 September 2018. (Foto: VOA/Rio Tuasikal)

"Mungkin dari kami tidak terlalu reaktif dan marah karena kami paham siapa Pak Fadli Zon. Tapi kalau di masyarakat itu kan tidak tahu ini sebenarnya ada agenda politik di balik itu. Karena Fadli Zon sendiri kan tokoh di Gerindra dan pendukung salah satu pasangan calon," jelas Juru Bicara Timses Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana Mukti, sembari meminta materi kampanye semacam video potong bebek angsa itu dihentikan.

Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini meminta elit politik lebih berhati-hati menggunakan media sosial.

"(Media sosial) Jadi bagian dari pendidikan politik yang dilakukan dengan bertanggungjawab. Mestinya kan menyampaikan segala sesuatu itu dengan pesan yang jelas, data yang akurat, dan juga tidak memprovokasi. Apalagi kemudian membangun sentimen dengan pasangan lawan," tandasnya.

Titi juga mengimbau masyarakat tetap fokus ke program yang ditawarkan calon dan tidak termakan "ujaran kontroversial". [rt/em]