Turki Tangguhkan Hubungan Industri Pertahanan dengan Israel

PM Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pemutusan hubungan perdagangan, militer dan industri pertahanan dengan Israel (6/9).

PM Turki Recep Tayyip Erdogan hari Selasa mengatakan hubungan perdagangan, militer dan industri pertahanan Turki-Israel akan dihentikan sepenuhnya.

Turki menangguhkan perdagangan dan kerjasama militernya dengan Israel dan meningkatkan pengintaian di perairan Laut Tengah, sebagai tanggapan atas penolakan Israel meminta maaf atas penyerbuan maut pada kapal bantuan Turki tahun lalu.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan hari Selasa mengatakan hubungan “perdagangan, militer dan industri pertahanan” Turki dan Israel akan dihentikan “sepenuhnya”. Kantornya kemudian menjelaskan yang dimaksud Erdogan adalah penghentian proyek-proyek pertahanan dengan perusahaan-perusahaan Israel bukan perdagangan secara keseluruhan yang menurut Turki bernilai 3,5 milyar dolar tahun lalu.

Perdana Menteri Turki itu juga mengatakan kapal-kapal perang Turki akan lebih tampak di bagian timur Laut Tengah, di mana Israel melancarkan penyerangan bulan Mei 2010 terhadap kapal Turki Mavi Marmara ketika berlayar menuju Jalur Gaza membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina. Tentara Israel menyerbu kapal itu untuk menegakkan blokade atas Gaza untuk mencegah masuknya senjata bagi militan yang menguasai Gaza.

Konfrontasi di kapal itu menyebabkan tewasnya sembilan aktivis Turki, termasuk seorang warga Amerika keturunan Turki dan mencederai beberapa tentara Israel. Turki memerintahkan pengusiran duta besar Israel minggu lalu, ketika Israel menolak ultimatum meminta maaf atas serangan itu. Turki menuntut permintaan maaf setelah panel PBB mengumumkan laporan mengenai insiden Mavi Marmara. PBB dan mengeluarkan laporan itu hari Jumat.

Krisis kedua negara meningkat setelah diumumkannya laporan mengenai tindak kekerasan terhadap armada bantuan untuk Gaza itu . Laporan tersebut mengecam Israel karena menggunakan kekerasan yang berlebihan dalam serangan itu, tetapi menambahkan, embargo Israel terhadap Gaza sah.

Turki menolak laporan PBB tersebut. Penerbitan laporan itu Jumat lalu, yang merupakan batas waktu yang diberikan Turki kepada Israel untuk minta maaf kepada Turki, dengan memberikan ganti rugi kepada keluarga-keluarga korban yang tewas, dan mencabut embargo ekonomi Israel terhadap Gaza.

Para pengamat memperingatkan krisis diplomatik antara Turki dan Israel bisa semakin parah dengan munculnya laporan-laporan bahwa Perdana Menteri Erdogan berencana mengunjungi Gaza pertengahan September. Partai AK yang berkuasa yang berpusat di Turki mempunyai hubungan erat dengan para pemimpin Hamas di Gaza.

Sementara itu, Israel menyampaikan penyesalan atas tewasnya warga Turki. Seorang pejabat Israel hari Selasa mengatakan Israel tidak ingin melihat kemerosotan hubungan lebih jauh dengan Turki.