Swedia Buka Kembali Kasus Pemerkosaan Pendiri WikiLeaks

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange saat datang ke pengadilan di London, Inggris 1 Mei 2019 (foto: dok).

Jaksa Swedia membuka kembali kasus pemerkosaan oleh pendiri WikiLeaks, Julian Assange.

Berbicara kepada wartawan Senin di Stockholm, Eva-Marie Persson, wakil direktur jaksa umum, mengatakan "masih ada sebab-sebab yang memungkinkan Assange diduga melakukan pemerkosaan'' dan menurut penilaiannya "diperlukan interogasi baru terhadap Assange".

Persson mengatakan kondisi kini memungkinkan untuk mengekstradisi Assange dari Inggris. Namun menurutnya Inggris harus memutuskan apakah akan mengekstradisi Assange ke Swedia atau ke Amerika di mana ia dicari-cari karena diduga meretas komputer Pentagon.

Menanggapi keputusan Swedia, pemimpin redaksi WikiLeaks 'Kristinn Hrafnsson dalam sebuah pernyataan mengatakan dibukanya kembali kasus ini akan memberi Assange kesempatan untuk membersihkan namanya.

"Sejak Julian Assange ditangkap pada 11 April 2019, ada tekanan politik yang besar terhadap Swedia untuk membuka kembali penyelidikan mereka, tetapi selalu ada tekanan politik di sekitar kasus ini," kata Hrafnsson.

Jaksa Swedia pertama kali mengajukan gugatan terhadap Assange pada tahun 2010. Penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran seksual itu, tujuh tahun kemudian dibatalkan setelah Assange melarikan diri ke kedutaan Ekuador dan batas waktu gugatan hukumnya kemudian berakhir.

Batas untuk membuka kembali kasus perkosaan itu berakhir pada Agustus 2020, di mana penyelidikan akan dihentikan jika tidak mencapai kesimpulan. (my)