Survei Newsweek: 80 Persen Lebih Warga AS Yakin Masuk Surga 

Warga AS berdoa di gereja di kota Miami, Florida (foto: ilustrasi).

Kalau ditanya, kebanyakan orang Amerika yakin akan masuk surga setelah mati, dan menurut majalah berita Newsweek, jumlah itu mencapai lebih dari 80 persen peserta survei.

Kemudian ada pertanyaan lain, kalau masuk surga, dalam bentuk apa? Apakah sebagai malaikat, sebagai roh yang tidak tampak ataukah sebagai bunga-bunga api yang beterbangan? Kalau dalam bentuk manusia, apakah itu seperti ketika ia masih muda dan gagah, atau cantik, gemuk atau kurus?

Menurut hasil survei yang diadakan Newsweek, jawaban tentang bentuk kehidupan setelah mati itu menunjukkan hanya separuh atau 50 persen orang Amerika percaya bahwa kebangkitan itu adalah kebangkitan fisik, penampilan manusia yang berdarah dan berdaging seperti di bumi.

Kira-kira sepertiga orang Amerika mengatakan, kebangkitan hanya berarti naiknya roh ke surga, sedangkan jasadnya tinggal di kuburan di bumi. Karena adanya perbedaan pendapat yang besar ini sebuah kelompok pakar Kristen dan Yahudi Orthodox, berusaha untuk menjelaskan duduk perkaranya.

Kata mereka, sejak permulaan, orang Yahudi dan orang Kristen percaya bahwa kebangkitan berarti suatu transformasi fisik, suatu kebalikan dari kematian. Atau dengan kata lain, kebangkitan pada akhir zaman berarti penyatuan kembali tubuh fisik dan roh, dan ini adalah keajaiban yang hanya bisa dilakukan oleh Tuhan.

Sebuah studi yang diadakan oleh kelompok yang bernama Family Research Institute di Colorado Springs, jumlah orang Amerika yang akan masuk surga jauh lebih besar dari pada penduduk negara lain.

Hasil studi yang dilakukan Family Research Institute itu menunjukkan hampir 75 persen penduduk surga nantinya adalah warga Amerika. Sangat kontras dengan angka itu, para periset tadi mendapati orang-orang Eropa, khususnya orang Perancis, Belanda dan Denmark adalah kelompok mayoritas yang akan tinggal di neraka.

Karena kemungkinan adanya kontroversi tentang bentuk manusia yang tinggal di surga itulah, orang suci Santo Augustinus pada abad ke-5 setelah kelahiran Yesus dilaporkan mengatakan, “Penghuni surga berumur rata-rata 30 tahun dengan bentuk fisik sempurna, kesehatan prima, tidak gemuk dan tidak kurus.” [ii]