SpaceX Berhasil Luncurkan Roket Terbesar

Roket Falcon 9 SpaceX yang dijuluki "Falcon Heavy", lepas landas dari pusat peluncurannya, pad 39A di Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Selasa, 6 Februari 2018.

Perusahaan antariksa swasta SpaceX telah meluncurkan roketnya yang terbesar Selasa (6/2), membawa "Roadster" Tesla berwarna merah ke orbit Mars.

Roket Falcon Heavy meluncur dari Kennedy Space Center di Florida, landasan yang sama dari mana Apollo Apollo 11 diluncurkan pada tahun 1969 dalam misi pertama menerbangkan astronot ke bulan.

Peluncuran roket Falcon Heavy diiringi lagu karya David Bowie “Life on Mars”. “Roadster” adalah nama mobil dengan dua tempat duduk yang bagian atapnya bisa dibuka. Proyek luar angkasa yang telah dipersiapkan oleh CEO SpaceX, Elon Musk selama beberapa tahun terakhir ini.

Untuk mencapai tujuan utama Musk – yaitu menurunkan biaya pesawat antariksa dan meningkatkan efesiensi – maka ia membuat roket yang bisa digunakan kembali sebagai pesawat komersil, menghilangkan praktik industri saat ini yang menghabiskan jutaan dolar setiap kali peluncuran.

Setelah beberapa kecelakaan dan insiden yang hampir mengakibatkan kecelakaan, perusahaan itu kini menyempurnakan cara meluncurkan mesin pendorong.

Elon Musk mengatakan kepada wartawan sebelum peluncuran hari Selasa bahwa dia akan menganggapnya sebagai kemenangan, jika roket itu tidak meledak saat diluncurkan.

Roket itu dilengkapi dengan tiga mesin pendorong dan 27 mesin yang dirancang untuk menghasilkan daya dorong lebih dari 2 juta kilogram. Jika berhasil, roket itu akan menjadi yang terkuat yang pernah digunakan saat ini, dan yang paling kuat sejak roket Saturn 5 NASA membawa astronot ke bulan 45 tahun yang lalu.

Musk dengan SpaceX bukan satu-satunya orang yang melakukan hal itu. Pesaing SpaceX, "Blue Origin" – sebuah perusahaan roket yang dikelola oleh CEO Amazon Jeff Bezos – juga telah berhasil mendaratkan roketnya dengan cara yang sama. Tetapi belum ada yang melakukannya berkali-kali. Sejauh ini SpaceX telah mendaratkan 21 roket pendorong Falcon 9.

Musk ingin menjadikan manusia sebagai “spesies antar-planet” dengan membangun koloni orang-orang yang tinggal di Mars. Mengendarai roket dan pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali – yang kini masih dalam pengembangan – dapat membuat orang melakukan perjalanan ke Planet Merah.

Idenya, menurut Musk, adalah membawa satu juta orang ke Mars pada abad berikutnya. Penerbangan uji coba bisa dimulai pada dekade berikutnya. Biaya untuk mengembangkan roket dan pesawat antariksa itu diperkirakan 10 miliar dolar. [em/as]