Serangan Udara Saudi Tewaskan 30 di Ibu Kota Yaman

Warga Yaman berkumpul di dekat seorang korban tewas akibat serangan udara Saudi di ibu kota Sanaa, Rabu (13/12).

Sedikitnya 30 orang tewas dalam serangan udara hari Rabu (13/12) di sebuah kamp polisi di ibukota Yaman. Sedikitnya 80 lainnya luka-luka saat penyerbuan menjelang fajar terhadap penjara yang dioperasikan pemberontak di kompleks polisi militer di Sanaa.

Serangan itu dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap para pemberontak - perang yang tidak pernah berakhir sejak dimulai bulan Maret 2015, meskipun ada seruan dari Sekjen PBB, Antonio Guterres hari Minggu untuk memperbaharui kembali upaya mengakhiri "perang bodoh" itu.

Hari Minggu (10/12), serangan yang dipimpin Arab Saudi menewaskan setidaknya 26 pemberontak di sebuah kamp pelatihan di barat laut ibukota itu. Hari Jumat, serangan pada stasiun televisi yang dikuasai pemberontak di Sanaa membunuh empat orang penjaga keamanan.

Menlu Amerika Rex Tillerson hari Jumat mendesak Arab Saudi agar mengendalikan intervensi militernya di Yaman, negara yang mengalami krisis kemanusiaan yang dipicu oleh perang saudara selama dua tahun.

Pekan lalu, mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dibunuh pemberontak Huthi, yang didukung Iran, sekutunya yang berubah menjadi musuh dan menjerumuskan negara itu lebih jauh dalam ketidakpastian dan kekerasan, dan mengakibatkan beberapa pertempuran tersengit sejak konflik multipartai itu dimulai tiga tahun lalu. [my/jm]