Senat AS Dukung Tuntutan Demonstran, Tak akan Potong Bantuan ke Mesir

Anggota Komisi Luar Negeri Senat AS, Senator John Kerry didampingi Senator Richard Lugar saat menyampaikan pernyataan sikap Senat AS mengenai situasi politik di Mesir, Selasa 1 Februari 2011.

Senator AS John Kerry mendesak Presiden Mubarak untuk membentuk pemerintahan sementara di Mesir dan menghindari kekerasan.

Sebelum Presiden Mesir Hosni Mubarak mengumumkan bahwa dia tidak akan mengikuti pemilu lagi, para Senator Amerika membicarakan mengenai turunnya Mubarak dari kekuasaan sebagai suatu hal yang pasti. Para senator dari kedua partai hari Selasa mengatakan bantuan Amerika untuk Mesir telah dimanfaatkan dengan baik, dan Senat AS tidak menunjukkan niat untuk mengubah atau memotong bantuan itu, setidaknya untuk saat ini.

Beberapa jam sebelum pidato Mubarak, ketua Komite Hubungan Luar Negeri di Senat, John Kerry, mengatakan warga Mesir telah "bergerak melampaui" presiden mereka. Anggota Partai Demokrat dari Massachusetts tersebut mengatakan mengundurkan diri dari pemilu memang langkah yang harus diambil oleh pemimpin Mesir itu, namun tidak hanya itu.

Senator Kerry mengatakan, "Harus lebih jauh lagi – membentuk pemerintah sementara dalam beberapa bulan ke depan untuk menghindari kekerasan dan membantu transisi Mesir ke masa depan adalah yang dikehendaki warga Mesir."

Sedangkan Senator Partai Republik Lindsey Graham dari Carolina Selatan juga menyerukan dibentuknya pemerintahan sementara, dan mendesak diteruskannya keterlibatan Amerika dengan Mesir.
"Saya pikir akan lebih bijaksana bagi Amerika untuk ikut membantu transisi ini, daripada menjalankan kebijakan yang benar-benar lepas tangan," demikian Graham.

Pemerintahan Obama telah mendukung desakan akan adanya perubahan di Mesir, tetapi mengatakan warga Mesir harus memutuskan masa depan negara mereka. Selama beberapa dekade, Mesir merupakan salah satu penerima bantuan luar negeri Amerika terbesar, dengan jumlah mencapai lebih dari 1,5 miliar dolar per tahun dalam satu dasawarsa terakhir.

Senator Demokrat asal Connecticut, Joseph Lieberman memuji pemanfaatan bantuan AS di Mesir.

Senator Demokrat asal Connecticut Joseph Lieberman mengatakan bantuan itu telah dimanfaatkan dengan baik.

Menurut Lieberman, "Bantuan itu telah mendukung pemerintah yang, selama bertahun-tahun, sangat berperan dalam menjaga stabilitas di Timur Tengah. Kedua, banyak dari bantuan uang tersebut masuk ke militer Mesir. Dan bahkan pada saat krisis seperti sekarang ini, kita lihat bahwa militer memainkan peran sangat penting dalam mempersatukan negaranya. "

Lieberman mengatakan sekarang bukan waktunya untuk mengancam rakyat Mesir atau militer mereka dengan memotong bantuan Amerika.

Sementara, Senator Indiana Richard Lugar, anggota Republik dalam Komite Hubungan Luar Negeri Senat, sepakat.
Lugar mengatakan, "Saya pikir tidak pantas untuk mengadakan pembahasan tentang hal itu sementara warga Mesir sendiri berupaya merumuskan pemerintahan yang pantas."

Senator Republik Susan Collins dari Maine juga mengatakan bantuan Amerika untuk Mesir bermanfaat bagi kedua negara dan Timur Tengah secara keseluruhan. Tapi dia ragu-ragu ketika ditanya apakah dia akan menjamin masa depan bantuan Amerika ke Mesir.

Para pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir saat menolak hasil pemilu parlemen lalu (25/11). Peran Ikhwanul Muslimin dalam pemerintahan transisi Mesir akan menjadikan tanda tanya mengenai masa depan hubungan bilateral Mesir-AS.

Collins mengatakan, "Saya pikir terlalu dini untuk membuat kesimpulan itu. Contohnya, jika kelompok Ikhwanul Muslimin menguasai negara itu, maka jelas kami tidak akan memberikan bantuan apapun ke Mesir."

Didirikan pada tahun 1920an untuk melawan kekuasaan Inggris di Mesir, Ikhwanul Muslimin adalah gerakan politik transnasional Islam yang dilarang di Mesir.

Senator Lieberman mengatakan dia tidak menganggap bahwa kepemimpinan baru Mesir akan bertentangan dengan Amerika Serikat atau Israel. Tapi ia menambahkan bahwa Presiden Mubarak dapat membantu menjamin hasil yang terbaik.

Lieberman menambahkan, "Dia (Mubarak) adalah seorang patriot, seorang nasionalis. Dan salah satu ujian terbesar seorang pemimpin adalah bagaimana ia mengakhiri waktu kepemimpinan dan mengalihkan kekuasaan kepada orang lain, mudah-mudahan dengan cara yang lebih baik bagi negara. Dan rakyat Mesir jelas menginginkan adanya perubahan. "

Senator-senator Amerika secara terbuka mendukung perubahan itu dan cukup optimis akan dampak dari perubahan itu.