RSHS Kirim Sampel Pasien Investigasi Corona ke Litbangkes

  • Rio Tuasikal

Direktur medik dan Perawatan RSHS, dr. Nucki Nursjamsi, berbicara kepada wartawan. (VOA/Rio Tuasikal)

RS Hasan Sadikin Bandung mengirim sampel dua pasien yang kemungkinan terkena virus korona ke Jakarta. Kedua pasien tersebut masih dirawat di ruang isolasi khusus.

Sampel berupa darah dan usap hidung (nasopharyngeal swab) ini sudah dikirimkan, Senin (27/1/2020), ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta.

Direktur Medik dan Keperawatan RSHS, dr. Nucki Nursjamsi, mengatakan kedua pasien masih berstatus dalam investigasi (PUI) dan belum jadi suspek.

“PUI, patient under investigation. (Kalau) sudah ada hasil lab-nya atau apa, baru suspek,” jelasnya kepada wartawan.

Nucki mengatakan keberadaan virus corona harus dibuktikan dengan pemeriksaan sampel.

“Pasien itu mah gejalanya sudah muncul, tinggal nunggu hasil labnya,” tambahnya.

Hasil pemeriksaan sampel akan diketahui dalam 1-2 hari.

Pemeriksaan sampel dipusatkan di Litbangkes karena virus ini tergolong baru dan membutuhkan alat khusus.

RSHS Isolasi Dua Pasien Rujukan

RSHS menerima dua pasien rujukan yang kemungkinan terkena virus corona itu pada Minggu (26/1/2010).

Direktur RSHS dr. Nina Susana Dewi, mengatakan kedua PUI ini mengalami demam dan punya riwayat perjalanan ke daerah terdampak.

Pasien pertama adalah WNA asal China (35 tahun) yang tengah bekerja di Indonesia. Pasien tersebut baru kembali ke Indonesia pada 12 Januari setelah berkunjung ke Sichuan, China.

Wilayah tersebut berjarak 1300 km dari Wuhan, tempat virus corona berasal, dan telah memiliki dua kasus corona yang terkonfirmasi.

Pasien ini mengalami demam dan sempat dirawat di RS Cahya Kawaluyaan, Kabupaten Bandung Barat.

RS Hasan Sadikin Bandung menggelar konferensi pers terkait virus corona di Bandung, Senin (27/1/2020) pagi. (Courtesy: RSHS)


Sementara pasien kedua adalah WNI laki-laki 24 tahun yang tinggal di Bandung.

Pasien ini memiliki riwayat epilepsi dan baru kembali dari Singapura untuk menjalani pengobatan. Singapura juga terkonfirmasi memiliki kasus corona.

Sepulangnya ke Indonesia, pasien ini mengalami demam dan sempat dirawat di RS Borromeus.

Meski kemungkinan corona masih didalami, Nina memastikan kedua pasien didiagnosis infeksi saluran pernapasan akut.

“Pasien pertama tadi observasi infeksi saluran pernapasan atas akut, yang kedua observasi infeksi saluran pernapasan bawah akut,” jelasnya.

Kedua pasien masih berada di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) Kemuning, jelas Nucki.

Para dokter dan perawat memakai alat perlindungan diri ketika kontak dengan pasien.

“Goggle mata, masker, baju khusus, dan sepatu khusus begitu masuk. Sesudah kontak sama pasien, baju itu dibuka di tempat yang namanya ruang transisi, terus petugasnya cuci tangan segala macam,” terangnya.

Para petugas kesehatan ini pun mendapat perhatian khusus.

“Nah petugasnya juga kita monitor. Sesudah kontak, selama 2 x 14 hari apakah terserang flu atau tidak,” jelasnya lagi.

Corona Menyebar ke 15 Negara

Data WHO per Minggu, virus corona telah menulari setidaknya 2.000 orang, mayoritas di China.

Penyakit ini juga sudah menyebar ke sekitar 15 negara lain, termasuk Singapura, Amerika Serikat, dan Perancis.

Setidaknya 56 pasien di China telah meninggal dunia.

Belum ada kasus corona terkonfirmasi di Indonesia. Namun beberapa kota di Indonesia seperti Jambi dan Sorong memiliki PUI atas infeksi corona. [rt/uh]