Positif Covid-19, Lebih dari 1.200 Siswa Secapa Bandung Dikarantina

Para petugas medis mengambil sampel darah dalam lantatur tes cepat di tengah wabah virus corona (COVID-19) di Bandung, Jawa Barat, 4 April 2020. (Foto: Antara via Reuters)

Hampir 2.700 kasus baru virus corona teridentifikasi dalam satu hari, Kamis (9/7). Jawa Barat berkontribusi paling besar.

Penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali membukukan rekor baru. Juru Bicara Penanganan Kasus Virus Corona Dr Achmad Yurianto melaporkan pada Kamis (9/7) Indonesia kini memiliki 70.736 kasus Covid-19, setelah ada penambahan 2.657 kasus baru hari ini.

Yuri menjelaskan, kontribusi terbesar berasal Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD), Bandung, Jawa Barat. "Setidaknya ada 1.262 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sana, termasuk siswa dan pengajar. Dari jumlah tersebut, hanya 17 orang yang dirawat dan diisolasi di rumah sakit Gustira, Cimahi, Jawa Barat. Mereka umumnya mengalami keluhan ringan seperti demam, batuk dan sesak napas. Lainnya dikarantina dan diisolasi secara ketat di kompleks Pendidikan Secapa TNI AD di Bandung, Jawa Barat," jelasnya.

“Sisa yang lainnya sebanyak 1.245 tanpa keluhan apapun dan saat ini semuanya kita karantina di wilayah pendidikan Secapa TNI AD di Bandung. Seluruh kompleks secapa TNI AD di Bandung kita lakukan isolasi, kita lakukan karantina dan kemudian kita larang untuk adanya pergerakan orang baik masuk dan keluar dari kompleks," ujar Yuri dalam telekonferensi di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (9/7).

Pengawasan ini dilakukan secara ketat oleh unsur kesehatan dari Kodam III Siliwangi yang memantau terus menerus sepanjang hari. "Sampai saat ini kami mendapatkan laporan seluruh peserta yang dipantau, yang melakukan isolasi dalam keadaan baik,” imbuhnya.

Yuri mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik, karena mereka sudah ditangani secara profesional dengan standar internasional. Ia menjamin penularan tidak akan melebar ke luar kompleks secapa TNI AD tersebut.

“Kita melakukan karantina wilayah dan kemudian kita menjamin sepenuhnya bahwa evaluasi terhadap peserta karantina dijalankan dengan maksimal. Kita berharap keluarga peserta didik yang berasal dari seluruh Indonesia memahami dan memaklumi ini dan masih bisa melakukan komunikasi dengan telepon dan sarana media lainnya,” jelas Yuri.

Yuri juga mengumumkan ada 1.066 pasien yang sudah diperbolehkan pulang hari ini, sehingga total pasien yang telah pulih mencapai 32.651. Jumlah kematian masih terus meningkat. Sebanyak 58 orang meninggal dunia, sehingga jumlah total penderita yang meninggal pun menjadi 3.417. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) kini 38.498, sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 13.732.

Ketua GTPPC19 atau Gugus Tugas Nasional Doni Monardo. (Foto: Twitter/@BNPB_Indonesia)

Gugus Tugas Ingatkan Pemerintah Daerah Perketat Aktivitas Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan kepada seluruh kepala daerah agar memperketat aktivitas, apabila memang kasus virus corona meningkat di daerahnya masing-masing.

“Pak Presiden mengatakan ada pelonggaran, tapi begitu ada kasus langsung segera dikunci, segera diketatkan kembali. Ini pentingnya kepemimpinan, manajemen krisis yang harus diterapkan para pimpinan di daerah. Begitu ada kasus melonjak, otomatis diketatkan, dibatasi kembali. Kenapa seperti itu? karena tidak semua daerah memiliki variasi yang sama,” ujar Doni.

BACA JUGA: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia, Masih di Atas Rata-rata Global

Ia mengatakan, laju perebakan virus tidak sama di setiap daerah. Kepala daerah sangat dibutuhkan untuk membuat warganya selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ia yakin kalau masyarakatnya bisa berdisiplin melakukan itu, tingkat penularannya secara perlahan namun pasti akan berkurang.

“Ada yang tingkat kedisiplinannya tinggi ada yang rendah. Yang rendah mungkin disampaikan untuk tetap waspada, hati-hati, kegiatan bisa tetap jalan. Yang penting bagaimana masyarakat patuh pada protokol kesehatan. Tidak boleh lepas masker, jangan anggap enteng, kemudian cuci tangan karena kalau tangan kena droplet atau pegang sesuatu yang pernah disentuh pasien positif atau yang carrier memiliki positif Covid, maka dia sentuh bagian sensitif wajah itu bisa terpapar,” jelasnya.

Belum Ada Bukti Yang Kuat Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas dan Percepatan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan belum ada bukti yang pasti bahwa Covid-19 bisa menyebar lewat udara atau airborne. Hal ini terkait dengan pernyataan WHO beberapa waktu yang lalu, yang menyatakan bahwa virus ini bisa menyebar melalui udara.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Foto: Twitter/@BNPB_Indonesia)

“Penelitian tentang penularan melalui udara terus meningkat tapi buktinya tidak pasti," ujar Wiku.

Meski begitu, Wiku mengatakan tidak tidak menutup kemungkinan bahwa penularan lewat udara bisa terjadi dalam kondisi yang berdesakan, dalam jarak yang sangat dekat dan ventilasi udara yang cukup buruk. Namun, bukti-bukti itu masih harus dikumpulkan untuk kemudian bisa dianalisis lebih dalam lagi. [gi/ab]