Pemerintah Siapkan Mobil Listrik untuk Operasional KTT APEC di Bali

  • Iris Gera

Mobil berbahan bakar listrik Evina atau Electric Vechile Indonesia karya Dasep Ahmadi yang disiapkan bagi para delegasi KTT APEC di Nusa Dua, Bali November mendatang (foto: VOA/Iris Gera).

Pemerintah Indonesia akan memberlakukan bagi seluruh delegasi peserta KTT APEC kecuali kepala negara, untuk menggunakan mobil listrik selama KTT APEC di Nusa Dua, Bali November 2013 mendatang.
Menurut Menko bidang Perekonomian, Hatta Rajasa rencana tersebut sekaligus merupakan kampanye kepada dunia bahwa Indonesia sangat mendukung penghematan energi dan pengembangan ekonomi ramah lingkungan.

Hari Jumat (11/1), Menko Hatta Rajasa melakukan uji coba mengendarai mobil berbahan bakar listrik Evina, singkatan dari Electric Vechile Indonesia. Mobil tersebut rencananya akan digunakan selama kegiatan KTT APEC ke 12 di Bali, November mendatang. Usai uji coba, Menko Hatta Rajasa menjelaskan mobil Evina sudah sempurna dan siap digunakan.

“Sejak saya Menristek (Menteri Riset dan teknologi) terus di develop terus, dikembangkan, saya Menristek dulu sudah diluncurkan mobil ini tetapi belum sesempurna ini, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) juga memproduksi tapi belum sesempurna ini, ini menurut saya suspensinya bagus, kemudian akselerasinya oke, hal-hal fundamental di dalam kendaraan itu memenuhi,” ujar Hatta Rajasa.

Meski belum dapat dipastikan jumlah kendaraan berbahan bakar listrik yang akan digunakan pada KTT APEC, Menko Hatta Rajasa menegaskan pemerintah akan meminta seluruh negara peserta APEC untuk tidak menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil kecuali para kepala negara yang membawa kendaraan dari negara masing-masing.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat melakukan uji coba mengendarai mobil berbahan bakar listrik 'Evina' (foto: VOA/Iris Gera).

Hatta Rajasa menambahkan, “kalau di Bali itu ya tentu kita menginginkan semua kearah itu dan saya optimis itu bisa kita capai termasuk juga bus nya karena BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi) juga memproduksi bus sekarang ini tapi perlu uji juga, nanti tentu arahnya kita ke semua kendaraan yang beroperasi di dalam kerangka APEC menggunakan itu.”

Dalam kesempatan berbeda, perancang mobil Evina, Dasep Ahmadi mengaku bangga jika mobil Evina digunakan selama kegiatan KTT APEC. Menurutnya kendaraan rancangannnya rencananya mulai akan dipasarkan pada Mei mendatang dan akan dijual dengan harga sekitar Rp 150 juta.

“Dipakai APEC juga, saya mau di bawah 200 juta lah, Insya Allah 200 juta, pokoknya kita dari Februari kesana kita sambil pengetesan kan, uji kelayakan dan lain-lain, kita siapkan semua produksi kita siapkan, charging di rumah 4 jam untuk 135 kilo, Jakarta-Bogorlah cukup,” ungkap Dasep.

Menko Hatta Rajasa menambahkan melalui BPPT dan LIPI, pemerintah akan mendukung berbagai produksi mobil listrik yang dirancang oleh putra-putri Indonesia. Dukungan tersebut berupa pengembangan teknologi, pengadaan onderdil dan pinjaman dana jika dibutuhkan. Setelah dinyatakan memenuhi standar dan mutu yang ditetapkan, terutama untuk keselamatan, mobil listrik akan diberi izin dijual kepada masyarakat.

Sementara Menteri Keuangan, Agus Martowardojo menjelaskan akan memberi insentif fiskal untuk mobil berbahan bakar listrik berupa pembebasan pajak yang berlaku pada saat tertentu atau tax holiday asalkan mobil berbahan bakar listrik merupakan hasil karya anak bangsa.

Selain itu keringanan juga akan diberikan berupa Pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM untuk komponen mobil berbahan bakar listrik. Namun ditegaskan Menteri Agus Marto pemerintah tidak akan membantu dalam bentuk subsidi listrik dan tarif dasar listrik atau TDL yang digunakan sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.