Pejabat-pejabat Pemerintah AS Bela Pernyataan Trump soal Putin 

Presiden AS Donald Trump (kanan) berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Danang, Vietnam, 11 November 2017.

Pemerintahan Trump membela keputusan presiden Amerika untuk menerima bantahan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2016. Para pembantu Trump hari Minggu (12/11) menekankan pernyataan Presiden Donald Trump bahwa ia tetap mengandalkan temuan intelijen Amerika megenai masalah campur tangan Rusia dengan politik Amerika.

Trump dan Putin bertemu secara informal selama KTT Asia-Pasifik akhir pekan ini di Vietnam. Dalam konferensi pers hari Sabtu, Trump mengatakan yakin atas temuan badan intelijen Amerika yang mengatakan Rusia berupaya mempengaruhi hasil pemilihan Amerika Ia juga mengatakan sudah waktunya untuk beralih ke isu-isu lain yang lebih penting.

"Saya merasa menghadapi Rusia yang ingin bersahabat, kebalikan dengan memerangi mereka, adalah aset bagi dunia dan aset bagi bangsa kita, bukan beban," tandas Trump.

Trump mengatakan bahwa pendahulunya, Barack Obama dan Menlu Hillary Clinton, berupaya "memperbaharui" hubungan Amerika-Rusia, tetapi ditambahkannya, mereka tidak berhasil.

Pejabat pemerintahan Trump yang diwawancarai hari Minggu menegaskan bahwa Trump menginginkan kerja sama Rusia dalam isu-isu global.

"Sudah waktunya untuk beralih dari masalah ini. Saya kira presiden memusatkan perhatian pada isu-isu yang sangat penting seperti Korea Utara dan Suriah, di mana kita harus bekerja sama dan memiliki sasaran yang sama dengan Rusia, itulah yang benar-benar penting sekarang," ujar Menteri Keuangan Steve Mnuchin.

Mereka mengatakan lawatan Presiden ke Asia difokuskan pada keamanan global dan pemberantasan terorisme.

"Presiden Trump telah menjabat selama sembilan atau 10 bulan. Kami mewarisi kekacauan, termasuk Korea Utara yang bersenjatakan nuklir, termasuk kesepakatan Iran, dan banyak tempat-tempat bergejolak di seluruh dunia di mana ia saat berada di Gedung Putih, atau di luar negeri, dalam lawatan ini – mencoba memperbaikinya bagi semua pihak," kata penasihat Presiden Kellyanne Conway.

Tapi mantan direktur CIA John Brennan dan mantan direktur Intelijen Nasional James Clapper mengatakan kepada televisi CNN hari Minggu bahwa Presiden Trump dimanipulasi oleh para pemimpin Rusia dan China dan akan membahayakan keamanan Amerika jika berasumsi bahwa Rusia akan bertindak demi kepentingan dunia.

Mereka mengulangi pendapat tokoh senior Partai Republik di Senat Amerika, John McCain, yang hari Sabtu mengeluarkan pernyataan yang mengacam Trump karena hendak bekerja sama dengan Putin di Suriah. McCain mengatakan Rusia merupakan hambatan terbesar bagi penyelesaian politik di Suriah karena mendukung apa yang dikatakannya rezim "pembunuh" di negara itu. [my/jm]