MILF Tolak Jadi Mediator untuk Militan Terkait ISIS

Pemimpin MILF, Murad Ebrahim, berbicara dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 7 Maret 2016 (foto: AP Photo/Joshua Paul)

Pemimpin kelompok terbesar Muslim di Filipina, Al Haji Murad Ebrahim dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF) mengatakan kepada kantor berita Associated Press, militan terkait negara Islam ISIS ingin MILF bertindak sebagai penengah bagi kemungkinan penarikan mundur militan itu dari kota Marawi ketika pasukan Filipina melancarkan serangan besar terhadap mereka. Namun MILF tidak bersedia turun tangan.

Menurut Haji Ebrahim Selasa petang, turun tangan akan sulit sebab Presiden Duterte sudah menyatakan pemerintahnya tidak mau berunding dengan teroris.

Ebrahim mengatakan, pemberontakan yang hampir dua bulan di Marawi merupakan yang terburuk yang pernah disaksikannya selama lebih dari 40 tahun sebagai pemberontak di Filipina Selatan.

Militan di Marawi sekarang berantakan akibat pertengkaran di dalam tubuh kelompok militan itu sendiri dan sudah menyatakan lewat utusan-utusan keagamaan bahwa mereka siap bertempur sampai mati. [ps/al]