Lebih Dari 4200 Migran Diselamatkan dari Laut Mediterania

Seorang petugas paramedik memegang bayi yang dibungkus selimut di tengah kedatangan migran di pelabuhan Pozzallo dekat Ragusa, Sisilia di Italia (19/5). (AP/Carmelo Imbesi)

Semakin banyak migran yang melakukan perjalanan berbahaya menyeberangi laut itu, didorong oleh memburuknya situasi di Libya dan Afrika Utara.

Lebih dari 4.200 migran telah diselamatkan dalam sehari di lepas pantai Libya ketika mereka hendak menyeberangi Laut Mediterania demi kehidupan yang lebih layak di negara-negara Uni Eropa, kata pihak berwenang Italia, Sabtu (30/5).

Penjaga pantai, dibantu angkatan laut Italia, serta kapal-kapal Jerman, Irlandia, Belgia dan Inggris terlibat dalam 22 operasi, dan membawa 4.243 migran yang diselamatkan itu ke pelabuhan-pelabuhan di Italia selatan, termasuk Sisilia.

Penjaga pantai juga mengatakan telah menemukan 17 jenazah di salah satu kapal nelayan dan perahu karet. Kewarganegaraan para korban dan penyebab kematian mereka belum diketahui, tetapi para pejabat Italia sering menyebut kondisi yang mengenaskan – seperti kelelahan, haus dan mengalami kekerasan - di kapal yang reot sebagai penyebabnya.

Belakangan ini semakin banyak migran yang melakukan perjalanan berbahaya menyeberangi laut itu. Para pengamat mengatakan hal itu didorong oleh memburuknya situasi di Libya dan Afrika Utara. Banyak dari para migran itu berasal dari Suriah, Nigeria, Mali dan Eritrea, menyelamatkan diri dari perang, penindasan politik dan krisis ekonomi.

Italia telah meminta bantuan kepada negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk membantu para migran itu. Uni Eropa telah menekan para anggotanya untuk berbagi tanggung jawab, tetapi sebagian anggota menolak menerima para migran itu.

Menurut Organisasi Internasional bagi Migrasi, lebih dari 80.000 orang telah menyeberangi Mediterania sejauh ini. Lebih dari 1.800 migran tewas di laut atau hilang.