Korea Selatan menggelar pembicaraan terkait upaya mereka bergabung sebagai bagian dari kesepakatan pertahanan antara Amerika Serikat, Inggris dan Australia (AUKUS). Menteri Pertahanan Korsel, Shin Won-sik mengatakan itu pada Rabu (1/5), hanya beberapa pekan setelah pakta tersebut menyatakan, akan menggelar pembicaraan resmi, soal bergabungnya Jepang.
“Pemerintah kami mendukung upaya AUKUS untuk meningkatkan perdamaian dan kemakmuran kawasan. Kami juga menyambut baik bahwa para anggota AUKUS mempertimbangkan Korea Selatan sebagai mitra tambahan bagi aktivitas Pilar Dua AUKUS. Saya menantikan kemampuan pertahanan, keilmuan dan teknologi kami, berkontribusi bagi pengembangan tim AUKUS dan perdamaian kawasan,” kata Shin Won-sik.
AUKUS, pakta keamanan dua tahap, dibentuk oleh tiga negara pada 2021 sebagai bagian dari upaya untuk menahan berkembangnya pengaruh China di kawasan Asia Pasifik.
BACA JUGA: AS, Inggris dan Australia Pertimbangkan Perluasan AUKUS untuk Hadapi ChinaTahap pertama kesepakatan ini, adalah memberi Australia teknologi kapal selam nuklir dan itu terbatas untuk tiga negara utama ini. Tahap kedua, atau Pilar Dua, akan fokus pada upaya berbagi teknologi militer di area yang lebih luas, termasuk komputasi kuantum dan rudal hipersonik.
“Saya kira sejarah menunjukkan kepada kita bahwa apa yang terjadi di semenanjung Korea penting bagi keamanan dan stabilitas kawasan kita. Kita tidak ragu-ragu bahwa tindakan Korea Utara yang mendestabilisasi, provokatif, dan meningkat adalah sesuatu yang bertentangan, dan menjadi sebuah ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional, begitu juga untuk perdamaian dan keamanan Korea Selatan,” kata Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong.
Pertemuan antara menteri pertahanan dan menteri luar negeri Australia serta Korea Selatan di Melbourne, mencakup sejumlah persoalan hubungan internasional dan keamanan, termasuk isu Korea Utara dan Timur Tengah. [ns/uh]