Kematian Akibat Virus Corona di Panti Lansia AS Picu Ketakutan

Petugas medis AS membawa seorang pasien dari panti lansia di Kirkland, negara bagian Washington.

Virus corona paling berbahaya bagi orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sejak kematian pertama di Amerika yang terjadi di fasilitas perawatan warga usia lanjut di negara bagian Washington, ada kekhawatiran mendalam di antara para ahli kesehatan, para pasien dan keluarga mereka bahwa fasilitas perawatan lansia sangat rentan.

Kematian pertama akibat virus corona di Amerika terjadi di Life Care Center, panti lansia di Kirkland, negara bagian Washington, pada akhir Februari. Sejauh ini, lebih dari 20 orang telah meninggal di negara bagian itu - sebagian besar dari mereka adalah penghuni fasilitas di Kirkland itu.

Sekarang adalah waktu yang memilukan bagi Vanessa Phelps. Ibunya, berusia 90 tahun, adalah salah seorang penghuni Life Care Center.

Dia belum bisa menemuinya sejak diberlakukan lockdown atau larangan keluar-masuk di panti lansia itu.

Vanessa mengisahkan tentang keadaan ibunya di panti itu. “Dia merasa sesak, tertekan, stres. Dalam seminggu ini dia merasakan tekanan karena staf dan saya tidak bisa mengunjunginya,” tuturnya.

BACA JUGA: Gubernur New York Minta Bantuan Garda Nasional Tangani Wabah Virus Corona

Itulah jenis skenario yang dikhawatirkan oleh para ahli kesehatan. Seiring dengan jumlah kasus yang terus meningkat, para ahli semakin khawatir akan penyebaran Covid-19 di fasilitas perawatan orang tua di seluruh Amerika, seperti disampaikan oleh Dokter Glen Wortman dari Rumah Sakit Medstar Washington.

“Ini merupakan keprihatinan, dan saya kira pengalaman di negara bagian Washington telah mencerahkan bahwa virus ini mematikan bagi orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jadi, di fasilitas-fasilitas yang berpenghuni kelompok-kelompok lansia, mereka perlu bekerja sangat keras agar virus tidak keluar dari fasilitas mereka,” kata dr. Wortmann.

Dr. Anne Schuchat, Wakil Direktur, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merasakan kekhawatiran yang sama. “Situasi di negara bagian Washington itu tragis. Wabah di fasilitas perawatan jangka panjang adalah salah satu hal yang kami khawatirkan sejak awal.”

Bagian dari kekhawatiran itu adalah kurangnya alat tes virus corona secara umum. Jadi, penghuni fasilitas perawatan lanjut usia dikarantina sementara mereka menunggu, sehingga menimbulkan kecemasan dan ketidakpastian bagi anggota keluarga mereka, seperti dialami Vanessa Phelps.

“Jika keadaan darurat terjadi seperti ini, kita harus siap. Pisahkan orang-orang yang terjangkit dan yang tidak terjangkit. Periksa semua orang. Saya telah diperiksa dua kali dalam periode tujuh hari, tetapi sekali pun ibu saya belum pernah diperiksa. Ini tidak dapat diterima,” tambah Vanessa.

Para ahli kesehatan mengatakan mereka kini melakukan itu, dan memberi pedoman bagi fasilitas-fasilitas serupa di seluruh Amerika apabila virus menyerang.

Para staf dan pengunjung juga diberitahu agar melakukan karantina diri sendiri selama dua minggu jika mereka merasa telah terpapar virus corona. [lt/ka]