Presiden Jokowi akan Buka Forum Ekonomi Islam Dunia di Jakarta

  • Fathiyah Wardah

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di kantornya (VOA/Fathiyah Wardah)

Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka pertemuan Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) berlangsung di Jakarta, 2-4 Agustus ini. Apa isu yang akan jadi bahasan utama dalam forum ini?

Sedikitnya lima pemimpin negara sudah memberi konfirmasi akan datang pada Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) di Jakarta pekan ini, yaitu Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Guinea Alpha Conde, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, dan Deputi Perdana Menteri Yordania Nasir Judah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengadakan pertemuan terpisah dengan kepala negara yang hadir dalam pertemuan ke-12 WIEF itu.

Arrmanataha mengatakan, "Antara lain, menurut rencana dengan perdana menteri Malaysia, Presiden Tajikistan, dan Perdana Menteri Sri Lanka. Menteri luar negeri direncanakan melakukan pertemuan bilateral dengan menteri perindustrian dan pertambangan Aljazair dan juga menteri hubungan kerja sama internasional Afrika Selatan."

WIEF merupakan arena dialog mengenai dunia dan bisnis Islam. Pertemuan WIEF di Jakarta kali ini merupakan yang kedua setelah pertemuan serupa digelar enam tahun lalu.

Your browser doesn’t support HTML5

Presiden Jokowi akan Buka Forum Ekonomi Islam Dunia di Jakarta

Ketua WIEF Foundation Tun Musa Hitam menjelaskan pertemuan ke-12 WIEF ini merupakan undangan pemerintah Indonesia. Ditambahkannya, sejauh ini akan hadir 3.000 peserta, terutama para pebisnis. Lima fokus yang menjadi bahasan utama forum tiga hari itu adalah soal infrastruktur, wisata halal dan usaha kecil menengah atau UKM.

"Firstly, infrastructure. Secondly, halal tourism. Thirdly, micro, small, and medium entreprises. Fourhtly, modest fashion or islamic fashion. The fifth one is islamic finance. That the five focuses that Indonesians would like to discuss," ungkap Tun Musa.

Tun Musa Hitam yakin Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara muslim lain dalam industri halal di sektor makanan, wisata, dan fesyen.

Menurut data dari Laporan Ekonomi Negara-Negara Islam di Dunia atau “the State of the Global Islamic Economy Report” Tahun 2015-2016, kaum muslim di seluruh dunia telah menghabiskan 142 miliar dolar untuk berwisata sepanjang tahun 2014 saja. Diperkirakan pasar wisata muslim global bakal bernilai 233 miliar dolar selambat-lambatnya pada tahun 2020.

Sektor makanan halal juga diprediksi akan tumbuh 5,8 persen pada 2020. Untuk makanan dari hewan halal saja nilainya bakal mencapai 100 miliar dolar. [fw/em]