Dubes Jepang Akui Tokyo Kesulitan Berurusan dengan China

Bendera China dan Jepang berkibar di depan Gerbang Tiananmen jelang kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, di Beijing, China, 25 Oktober 2018. (Foto: REUTERS/Thomas Peter)

Hubungan Jepang dengan China tidak lebih baik daripada hubungan China-Australia yang terkenal tegang, kata duta besar Jepang untuk Australia, Rabu (21/7).

Hubungan Jepang dengan China sering dijadikan contoh oleh Australia mengenai bagaimana hubungan produktif dapat dipertahankan dengan Beijing meskipun ada perselisihan pendapat. Namun Duta Besar Shingo Yamagami mengatakan bahwa ia menemukan kesalahpahaman umum di Australia tentang keadaan hubungan Jepang dengan China sejak ia menjabat pada Desember tahun lalu.

“Singkatnya ada argumen bahwa dibandingkan dengan Australia, Jepang menjalin hubungan yang lebih baik dengan tetangga Jepang, yakni China,'' kata Yamagami kepada National Press Club of Australia.

“Jawaban sederhana saya adalah: tidak. Saya tidak setuju dengan argumen seperti itu. Mengapa? Karena setiap hari Jepang menghadapi kesulitan,'' tambah Yamagami.

BACA JUGA: PM Jepang Hadapi Penyeimbangan Sulit antara AS dan China

Jepang, Australia, dan negara-negara lain perlu bergabung untuk mengatasi tantangan-tantangan yang disebabkan oleh kebangkitan China, katanya. ”Jangan khawatir. Anda telah melakukan pekerjaan secara sangat baik. Kita menghadapi persoalan yang sama dan kita harus bekerja sama,'' kata Yamagami.

China semakin memusuhi Australia sejak awal tahun lalu, setelah pemerintah Australia menyerukan penyelidikan independen tentang asal mula pandemi COVID-19.

Hubungan antara China dan Australia telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Australia menghalangi teknologi dan investasi China dalam infrastruktur utama. China memberlakukan tarif dan langkah-langkah lain untuk mengurangi impornya dari Australia.

BACA JUGA: Australia Utamakan Kepentingan Nasional Dalam Hubungan dengan China

Mantan perdana menteri Australia Kevin Rudd, yang kini menjabat sebagai presiden Asia Society, lembaga kajian yang berbasis di New York, termasuk salah satu kritikus kebijakan luar negeri Australia yang memuji cara Jepang berurusan dengan China.

Rudd telah mendesak Beijing dan Canberra untuk menghindari perang mulut dalam urusan bilateral mereka. Jepang, yang seperti Australia adalah sekutu dekat AS, menurut Rudd, mengelola hubungannya dengan China tanpa sanksi perdagangan pembalasan dalam beberapa tahun terakhir melalui tindakan, dan bukan kata-kata.

Pemerintahan Presiden Joe Biden dan Jepang baru-baru ini mengatakan mereka akan mendukung Australia melawan apa yang mereka gambarkan sebagai kampanye paksaan ekonomi China melalui sanksi-sanksi perdagangan informal.

PM Jepang Yoshihide Suga berpendapat bahwa perdagangan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk menerapkan tekanan politik, kata Yamagami. ''Saya memuji cara Australia menghadapi tekanan luar biasa dengan cara yang konsisten, berprinsip, dan tangguh,'' katanya. [ab/uh]