Cuitan Obama Terkait Kekerasan di Virginia Pecahkan Rekor di Twitter

Mantan presiden AS, Barack Obama, berbicara dalam pertmuan puncak “Seeds & Chips – Global Food Innovation” di Milan, 9 Mei 2017 (foto: AP Photo/Luca Bruno)

Mantan presiden AS Barack Obama mengunggah sebuah foto di Twitter, Sabtu lalu, setelah terjadinya kekerasan yang menelan korban jiwa di Charlottesville, Virginia. Cuitannya itu kini tercatat sebagai yang terbanyak disambut “like’ di media sosial itu.

Foto itu menunjukkan Obama dengan satu tangan menyentuh sebuah jendela terbuka sementara jasnya diselempangkan di pundaknya. Ia terlihat mengamati sekelompok bayi dari berbagai ras yang sedang memandang ke luar jendela itu.

Bersama gambar itu, Obama menuliskan "Tak seorang pun lahir untuk dibenci oleh orang lain hanya karena warna kulitnya atau karena latar belakangnya atau karena agamanya." Pernyataanya itu merupakan kutipan ucapan mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, pahlawan apartheid, yang dituangkan dalam buku autobiografinya yang terbit pada tahun 1994 berjudul "Long Walk to Freedom."

Konflik di Charlottsville, Virginia, dipicu bentrokan antara kelompok-kelompok supremasi kulit putih dan para penentangnya pada Jumat pekan lalu. Kelompok-kelompok supremasi kulit putih menolak pemindahan atau pembongkaran monumen jenderal Robert E. Lee yang memimpin pasukan pemberontak selama Perang Saudara AS, oleh pemerintah kota Charlottsville. Seorang pria dari kelompok supremasi kulit putih menabrakan mobilnya ke arah kerumunan dan menewaskan seorang perempuan.

Sebelumnya, dalam catatan Twitter, cuitan yang terbanyak mendapat respons "Like" adalah yang dibuat Ariana Grande ketika menanggapi pengeboman di Manchester, Inggris, usai ia menggelar konser. Sebanyak 2,7 juta orang memberikan respons "like". Hingga Rabu pagi, cuitan Obama berhasil menggalang 2,8 juta “like”, sekaligus membukukan rekor baru. [ab/uh]