Bos Mafia Tuding Erdogan Persenjatai dan Danai Jihadis di Suriah

  • Dorian Jones

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato dalam rapat evaluasi di Kompleks Kepresidenan di Ankara, 5 April, 2021. (Foto: Adem Altan/AFP)

Pemerintah Turki dituduh mempersenjatai dan mendanai jihadis di Suriah. Itu tuduhan terbaru yang disampaikan seorang bos mafia dalam siaran mingguannya di YouTube. Tudingan itu semakin menyorot Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sedat Peker, gembong mafia Turki yang hidup di pengasingan, melalui YouTube, menuding pemerintah Turki mempersenjatai dan membeli minyak dari jihadis Suriah. Ia dengan hati-hati menjelaskan bagaimana sejumlah pembantu utama Presiden Recep Tayyip Erdogan menjalankan skema itu.

BACA JUGA: Erdogan: Biden Berlumur Darah karena Dukung Israel

Peker, yang menurut para analis pernah menikmati hubungan dekatnya dengan penguasa Turki, mulai menyiarkan video di YouTube setiap minggu, menyampaikan sejumlah tuduhan tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan pemerintah sejak ia dipaksa meninggalkan negara itu.

Analis Atilla Yesilada mengatakan jumlah penonton siaran bos mafia itu terus bertambah.

Sedat Peker. (Foto: Twitter)

"Jumlahnya sangat besar. Ia dengan mudah menarik antara 4 dan 5 juta penonton per video. Semua yang disampaikannya ikut digaungkan di saluran-saluran kelompok oposisi pemerintah," papar Yesilada.

"Jadi, menurut saya, semua orang tahu tentang apa yang ia katakan. Jelas, yang paling merusak adalah ketika ia membuka arsip tahun 1990an tentang pembunuhan di luar hukum," imbuhnya.

Peker menuduh mantan menteri dalam neger, Mehmet Aga, sebagai kepala organisasi bayangan yang dikenal dengan istilah “deep state.” Organisasi itu bertanggung jawab atas rangkaian pembunuhan wartawan terkemuka sejak 1990an. Aga memiliki hubungan dekat dengan Erdogan, dan putranya Tolga adalah wakil ketua parlemen untuk Partai AKP, yang memerintah di Turki.

Aga telah menyangkal tuduhan-tuduhan itu.

Erol Onderoglu dari Reporters Without Borders (Reporter Tanpa Tapal Batas) mengatakan perlu ada transparansi pemerintah tentang tuduhan-tuduhan tersebut.

Your browser doesn’t support HTML5

Bos Mafia Tuding Erdogan Persenjatai dan Danai Jihadis di Suriah


“Ini seharusnya menjadi bagian dari penyelidikan parlemen terlebih dahulu, tetapi saya kira ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kesediaan pemerintah Turki menunjuk beberapa aktor negara dalam periode ini," kata Erol.

"Jadi, transparansi kali ini seharusnya meredakan opini publik dan menunjukkan penghormatan kepada keluarga korban," tambahnya.

Erdogan Menepis Tuduhan

Erdogan menepis tuduhan itu.

Berbicara kepada para wakilnya, Presiden Erdogan mengklaim tuduhan-tuduhan itu sebagai bagian dari konspirasi internasional untuk menggulingkannya.

Namun tuduhan Peker berlanjut. Ia menuding putra orang kepercayaan Erdogan, yaitu mantan perdana menteri Binali Yildrim, menyelundupkan kokain dan mengubah Turki menjadi salah satu pusat terbesar untuk mengimpor dan mendistribusikan narkoba ke Eropa.

Yildrim membantah tudingan itu.

Presiden Turki sekaligus pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa, Recep Tayyip Erdogan (tengah) menghadiri pertemuan partai di Ankara, 26 Mei 2021.

Sebagian analis menunjukkan bahwa Erdogan berpengalaman menepis badai politik. Namun, Yesilada mengatakan tidak seperti pada masa lalu, Turki kini sedang bergelut dengan krisis ekonomi dan tingkat popularitas Erdogan saat ini mencapai rekor terendah.

“Ini semua adalah tanda-tanda bahwa kiamat bagi Erdogan sudah dekat. Benar-benar dibutuhkan keajaiban untuk memperbaiki reputasinya yang rusak akibat video yang dibuat Peker," kata Yesilada.

BACA JUGA: Erdogan Cap Pedemo Mahasiswa Sebagai Teroris, Gencarkan Retorika Anti-LGBT

"Gambaran yang muncul adalah pemerintah saat ini lebih bertujuan demi keuntungan pribadi dan kroni-kroninya, dan telah benar-benar tidak lagi memperhatikan rakyat," katanya.

Peker berjanji akan mengunggah lebih banyak video kje YouTube, yang menurutnya akan menunjukkan lebih banyak rahasia intim yang dipelajarinya setelah berada dalam lingkaran partai berkuasa di Turki selama dua puluh tahun. Bagi bos mafia itu, balas dendam tidak lagi dilakukan secara langsung, melainkan secara terbuka di YouTube.[em/ka]