Para Atlet AS Ternama Tanggapi Kecaman Trump

  • Peter Heinlein

LeBron James, bintang NBA klub Cavaliers, menuduh Presiden Trump menggunakan jabatannya untuk memecah belah negara (foto: dok).

Presiden Donald Trump pekan lalu mengusik macan tidur, mengecam para atlet profesional yang tidak mau berdiri selama lagu kebangsaan dikumandangkan pada pembukaan pertandingan olah raga.

Hari Jumat Trump menyebut protes itu tidak patriotik. Para atlet menanggapi pernyataan itu hari Minggu, ratusan pemain football profesional melakukan unjuk rasa dengan berlutut selama berkumandangnya lagu kebangsaan sebelum pertandingan.

Menanggapi protes berlutut yang dilakukan oleh para atlet sebagian besar tim football profesional Amerika hari Minggu itu Presiden Trump mempertahankan kecamannya terhadap para atlet yang menolak berdiri selama berkumandangnya lagu kebangsaan pada pembukaan pertandingan.

“Di Amerika banyak orang-orang penuh pengabdian, khususnya tentara, para penanggap pertama, yang harus diperlakukan dengan rasa hormat. Jika Anda berlutut, dan tidak berdiri tegak, pada upacara pembukaan pertandingan, itu berarti tidak menghormati bendera atau lagu kebangsaan Amerika," tandasnya.

Dalam serangkaian postingan Twitter, Trump memuji para penonton yang meneriaki para pemain yang berlutut pada upacara pembukaan pertandingan hari Minggu, dan menganjurkan agar mereka memboikot pertandingan football sampai protes berlutut dihentikan.

Mantan atlet football profesional Amerika Colin Kaepernick memulai gerakan protes itu ketika ia berlutut selagi lagu kebangsaan dikumandangkan sebagai protes atas ketidakadilan rasial. Tidak banyak atlet yang mengikuti protes berlutut itu sampai hari Jumat, ketika Trump mengatakan di depan para pendukungnya di Alabama bahwa pemain yang menolak menghormati bendera harus dipecat.

“Alangkah baiknya jika salah satu pemilik tim football profesional yang melihat seseorang yang tidak menghormati bendera mengatakan ‘tarik bangsat itu dari lapangan sekarang juga. Ia dipecat," tambahnya.

Pernyataan itu memicu kemarahan para pemain football, terutama para pemain kulit hitam, yang menganggap pernyataan itu bermotif rasial. Hari Senin, beberapa atlet paling terkenal ikut angkat suara.

“Ini bukan soal tidak menghormati bendera dan militer dan semua orang yang mempertahankan kebebasan. Ini menyangkut kesetaraan dan orang punya opsi dan kebebasan untuk angkat bicara jika ada sesuatu yang dirasa tidak adil,” tukas LeBron James, bintang NBA dari klub Cleveland Cavaliers.

LeBron menuduh Trump menggunakan jabatannya untuk memecah belah negara. Menuai kecaman, Trump dan sekretaris pers Gedung Putih berusaha meredakan situasi.

“Tidak, ini tidak ada kaitannya dengan ras. Saya tidak pernah mengatakan sesuatu mengenai ras,” ujar Trump di Gedung Putih.

Apapun kesudahannya, pernyataan Trump telah mengobarkan protes kecil yang diawali seorang pemain football setahun yang lalu menjadi drama yang ditayangkan televisi nasional yang dapat dipastikan akan menyebar ke semua cabang olah raga tim profesional di Amerika, bukan hanya football. [ds]