AS Mulai Buka Sekolah Tatap Muka Secara Bertahap

Dalam foto yang disediakan oleh Newton County Schools, asisten pengajar Crystal May berbicara dengan siswa taman kanak-kanak Lewis Henry Thompson, 5, saat dia mengukur suhu tubuhnya di Newton County di Decatur, Mississippi, 3 Agustus 2020. (Foto: AP)

Dimulainya sebagian sekolah dengan metode tatap muka di Amerika, dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, ternyata tidak menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Namun, pakar medis mengatakan ujian sebenarnya akan terlihat ketika para siswa di kota-kota besar yang padat penduduk, seperti New York dan Miami, kembali ke ruang kelas.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) minggu ini mengatakan lebih dari 270 ribu kasus Covid-19 telah dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 5-17 tahun sejak Maret. Kasus pada anak usia sekolah sedikit lebih tinggi pada pertengahan September karena lebih banyak sekolah mulai dibuka kembali, tetapi tetap jauh di bawah puncaknya pada pertengahan Juli.

Data yang dikumpulkan oleh Brown University menunjukkan lebih dari 700 sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas yang setidaknya kembali dibuka sebagian, melaporkan bahwa 0,07 persen siswa dan 0,14 persen staf mereka terinfeksi virus corona pada paruh pertama September.

Mahasiswa menggunakan masker terlihat di kampus Ball State University di Muncie, 10 September 2020. (Foto: AP)

Meskipun sampel Universitas Brown itu hanya sebagian kecil dari keseluruhan sekolah di Amerika Serikat, dan statistik nasional langka, sebuah studi di 191 negara oleh Insights for Education, sebuah lembaga nirlaba dari Swiss, menemukan bahwa membuka kembali sekolah tidak terkait dengan peningkatan kasus Covid-19.

“Mulai ada beberapa data yang meyakinkan bahwa ketika kita menerapkan langkah-langkah yang tepat – dan mengontrol penyebaran virus di masyarakat – kita dapat membuka sekolah dengan aman,” kata Dr. Nathaniel Beers, salah seorang penulis ‘pedoman pembukaan kembali sekolah’ dari Perhimpunan Dokter Anak Amerika atau American Academy of Pediatrics.

Para pakar mengatakan hari-hari yang lebih sulit kemungkinan akan datang.

BACA JUGA: COVID-19 Melonjak di Kampus AS, Banyak Mahasiswa Memilih "Kumpul-Kumpul"

Kehadiran siswa sejauh ini sebagian besar bersifat sukarela dan pembukaan kembali sekolah terkonsentrasi di daerah pinggiran kota besar dan kota-kota kecil. Para pakar medis mengatakan tantangan tambahan untuk kota-kota besar, termasuk kendala ruang, bangunan tua dengan jendela yang tertutup, sirkulasi udara yang tidak memadai, halaman terbuka yang terbatas, dan pendanaan yang tidak memadai untuk upaya seperti melacak kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Paket stimulus federal sebesar $ 2 triliun telah disahkan pada bulan Maret, termasuk $ 13,2 miliar untuk pendidikan TK sampai kelas 12, tetapi proses meloloskan RUU lainnya telah terhenti.

“Banyak distrik sekolah perkotaan sedang berjuang,” kata Dr. Nathaniel Beers. “Virus Covid-19 berdampak secara tidak proporsional dan banyak menyerang warga kulit hitam, coklat dan penduduk asli serta kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah,” tambahnya.

Weston Koenn, seorang mahasiswa pascasarjana dari Los Angeles, meninggalkan gedung persatuan mahasiswa Universitas Boston saat ia berjalan melalui kampus tanpa mahasiswa, Kamis, 23 Juli 2020, di Boston. (Foto: AP)

Kota New York, yang memiliki distrik sekolah negeri terbesar di Amerika Serikat, minggu lalu membuka kembali sekolahnya setelah dua kali penundaan. Namun, infeksi telah melonjak di beberapa lingkungan, dan para pejabat mengatakan kebijakan untuk buka kembali itu bisa dibatalkan jika keadaan tidak membaik.

Namun, Gubernur negara bagian New York Andrew Cuomo kemudian memerintahkan sekolah-sekolah ditutup mulai Selasa di beberapa “pusat perebakan” virus corona di wilayah Brooklyn dan Queens di Kota New York.

Pengumuman tersebut disampaikan setelah tingkat positif tes virus corona naik di atas 3% di kedua wilayah tersebut selama tujuh hari berturut-turut.

Gubernur negara bagian New York Andrew Cuomo. (Foto: Reuters)

“Saya tidak akan merekomendasikan atau mengizinkan keluarga-keluarga Kota New York mana pun untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah-sekolah di mana saya sendiri tidak akan mengirim anak saya,” kata Cuomo.

Dia mengatakan negara bagian New York akan mengambil alih penegakan aturan jarak sosial dari otoritas lokal di pusat-pusat perebakan virus corona di kota itu.

Menanggapi kritik bahwa siswa yang lebih miskin lah yang paling terimbas di wilayah Los Angeles, para pejabat di county itu (daerah setingkat kabupaten) minggu lalu setuju untuk mempertimbangkan pembukaan kembali kelas sejumlah sekolah dan menyatakan akan berhati-hati dengan memperhatikan ketentuan protokol kesehatan.

“Kita harus ingat bahwa setiap pembukaan kembali akan mengakibatkan peningkatan risiko penularan Covid-19,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat, Barbara Ferrer, dalam sebuah pernyataan. [lt/jm]