AS Dukung Demokrasi di Luar Negeri Tanpa Melalui Intervensi Militer

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken

Menlu AS Antony Blinken mengatakan, pemerintahan presiden Biden akan mendukung demokrasi di luar negeri, tetapi tidak melalui campur tangan militer yang mahal, yang gagal pada masa lalu. Blinken mengatakan itu hari Rabu (3/3), ketika ia menjelaskan tujuan kebijakan luar negeri Presiden Joe Biden.

Setelah militer AS terlibat di Irak selama 30 tahun dan di Afghanistan selama 20 tahun, pengcam intervensi militer di sana sejak lama menyerukan agar Amerika menarik pasukannya dan tidak lagi terlibat dalam upaya-upaya "perubahan rezim" pada masa depan.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken hari Rabu mengatakan, pemerintahan Biden menyusun kebijakannya sendiri, berupaya mendukung demokrasi dengan memberi contoh kepada negara-negara lain, tetapi tidak dengan paksaan.

“Kami akan menawarkan insentif bagi perilaku demokrasi, tetapi kami tidak akan mempromosikan demokrasi melalui campur tangan militer yang mahal atau mencoba menggulingkan rezim otoriter dengan kekerasan. Kita sudah mencoba taktik ini pada masa lalu. Meskipun maksudnya baik, namun pendekatan seperti itu gagal," kata Blinken.

Blinken menambahkan, intervensi militer memberi nama buruk bagi penggalakkan demokrasi dan menghilangkan rasa percaya rakyat Amerika. Ia berjanji pemerintahan Biden akan melakukan hal-hal itu secara berbeda, termasuk memperbaiki demokrasi di dalam negeri yang akan menjadi dasar penting bagi kebijakan luar negeri.

BACA JUGA: Blinken: China Jadi Tantangan bagi Sistem Internasional

Blinken mengatakan China merupakan ancaman terbesar karena satu-satunya negara yang punya kekuatan untuk menantang dan mengguncang sistem internasional yang terbuka. Ia menambahkan Washington harus berdialog dengan Beijing, tetapi harus dilakukan dari posisi Amerika yang kuat.

“Itu memerlukan kerja sama dengan sekutu dan mitra-mitranya, bukan merendahkan mereka, karena gabungan kekuatan kita akan jauh lebih sulit untuk diabaikan oleh China. Ini memerlukan keterlibatan dalam diplomasi dan organisasi internasional, karena kalau kita melakukan langkah mundur, China selalu berusaha mengisi vakum yang kita tinggalkan."

Your browser doesn’t support HTML5

AS Dukung Demokrasi di Luar Negeri Tanpa Melalui Intervensi Militer


Meskipun diakui bahwa dirinya dan banyak anggota pemerintahan yang baru, termasuk Joe Biden pernah bertugas di bawah mantan Presiden Barack Obama, namun Blinken menolak anggapan bahwa tim yang sekarang merupakan pemulihan kembali dari pemerintahan Obama. Ia mengatakan, waktu telah berlalu, dan Biden akan melihat dunia ini dari sebuah sudut pandang yang baru pula. [ps/jm]