Analis: Pengambilalihan Korut oleh China Jamin Semenanjung yang Bebas Nuklir

Bendera Cina dan Korea Utara terlihat dipasang di luar restoran Korea Ryugyong yang tertutup di provinsi Ningbo, Zhejiang, China, 12 April 2016. (Foto: dok).

Seorang redaktur kawakan sebuah majalah yang mengkhususkan diri dalam politik kekuatan global baru-baru ini membuat satu skenario di mana China melancarkan pengambilalihan Korea-Utara, dan memberi Washington dan seluruh dunia Semenanjung Korea yang bebas nuklir.

Bill Emmont, mantan pemimpin redaksi majalah The Economist, mengatakan tindakan demikian oleh China tidak hanya akan memberi Beijing kedudukan yang sangat kuat, bukan dalam arti kiasan di Semenanjung Korea, tetapi juga kesempatan memperkuat kedudukan geopolitiknya sendiri, meningkatkan status kekuatan globalnya, barangkali bahkan kemampuan mengklaim reputasi sebagai juru-damai.

Itulah opsi militer yang keburukannya paling kecil dalam menghadapi Korea Utara, kata Emmot, karena menghindarkan ancaman terhadap sekutu-sekutu Amerika di Asia , termasuk Korea Selatan dan Jepang, dari pembalasan Korea Utara yang dapat menghancurkan sebagian Korea Selatan.

Pengambilalihan Korea Utara oleh China, sebagaimana menurut pandangan Emmott, akan menempatkan Korea Utara di mana negara itu berada sebagaimana ditunjukkan sejarah pasca-Perang Korea, yaitu, di bawah perlindungan payung nuklir China, suatu jaminan keamanan yang dapat diandalkan.”

Ia juga mengatakan ia memandang adanya rangsangan bagi Korea Utara untuk menerima gagasan itu, karena perang nuklir dengan Amerika akan menghancurkan Korea Utara, sedangkan penyerahan diri kepada China akan menjanjikan keselamatan, dan agaknya otonomi pada tingkat tertentu akan dapat dipertahankan.”

Emmot mengatakan strategi ini dapat diterima oleh mayoritas militer Korea Utara, “kecuali orang-orang yang paling dekat dengan Kim.”

Namun pihak yang mendapat keuntungan paling besar, katanya, adalah China. [gp]