Sri
Lanka menolak seruan internasional bagi gencatan senjata dengan pemberontak
Macan Tamil di wilayah utara yang dikoyak-perang, tetapi pemerintah mengatakan
akan mengizinkan warga sipil menghindar dari pertempuran, serta mendesak agar
kaum separatis juga berbuat demikian.
Menteri Pengelolaan Bencana dan Hak Asasi, Mahinda Samarasinghe, hari ini
mempertanyakan laporan bahwa ratusan warga sipil tewas dalam pertempuran sengit
dua pekan terakhir, dan mengatakan tidak akan ada gencatan senjata.
Badan-badan pertolongan dan Uni Eropa telah menyerukan penghentian-sementara
pertempuran untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan zona perang di tengah
laporan meningkatnya korban sipil.
Menteri itu juga menolak taksiran badan-badan pertolongan internasional
mengenai jumlah warga sipil yang terkurung oleh pertempuran. Badan-badan
pertolongan mengatakan sampai seperempat juta orang tidak dapat menghindar ke
tempat aman, tetapi menteri itu mengatakan jumlahnya tidak lebih dari 120 ribu.