Tautan-tautan Akses

Zimbabwe Upayakan Ekstradisi Pria AS yang Dituduh Tewaskan Singa


Seorang warga di Bloomington, Minnesota, memegang tanda dalam sebuah aksi protes di luar klinik gigi milik Walter Palmer (29/7).
Seorang warga di Bloomington, Minnesota, memegang tanda dalam sebuah aksi protes di luar klinik gigi milik Walter Palmer (29/7).

Menteri satwa liar Zimbabwe mengatakan negaranya sedang mengupayakan ekstradisi warga Amerika yang dituduh membunuh seekor singa terkenal yang tinggal dalam suaka margasatwa.

Zimbabwe hari Jumat meminta ekstradisi Walter Palmer, dokter gigi yang tinggal di Eden Prairie, Minnesota. Palmer bersembunyi setelah dituduh membunuh singa Cecil, saat berburu di Zimbabwe awal bulan ini.

Dinas Perikanan dan Satwa Liar Amerika hari Kamis mengatakan telah memulai penyelidikan atas pembunuhan ini tetapi belum berhasil menghubungi Palmer. Dinas tersebut mendesak Palmer atau wakilnya agar menghubungi pejabat-pejabat Amerika segera.

Lembaga pemerintah ini juga menyebut pembunuhan singa bernama Cecil itu tragis dan menyatakan akan terus menyelidiki kasus tersebut.

Sumber yang dekat dengan kasus ini mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Dinas Perikanan dan Satwa Liar sedang menyelidiki pembunuhan Cecil berdasar undang-undang Amerika yang melarang perdagangan satwa liar yang telah dibunuh secara ilegal, diangkut atau dijual.

Menurut sumber itu, penyelidikan berpusat pada apakah Palmer terlibat persekongkolan untuk melanggar undang-undang itu.

Foto yang diambil 21 Oktober 2012 dan dirilis 28 Juli 2015 oleh Taman Nasional Zimbabwe memperlihatkan singa yang bernama Cecil, yang tewas diduga ditangan seorang turis Amerika.
Foto yang diambil 21 Oktober 2012 dan dirilis 28 Juli 2015 oleh Taman Nasional Zimbabwe memperlihatkan singa yang bernama Cecil, yang tewas diduga ditangan seorang turis Amerika.


Sementara itu, Gedung Putih mengatakan akan meninjau kembali petisi masyarakat untuk mengekstradisi Palmer ke Zimbabwe. Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest hari Kamis mengatakan petisi itu telah melampaui 100 ribu tanda-tangan yang diperlukan. Menurutnya, terserah kepada Departemen Kehakiman untuk menanggapi permohonan ekstradisi.

Klub Safari Internasional, sebuah organisasi perburuan internasional di mana Palmer tergabung, mengatakan mendukung penyelidikan terhadap tewasnya Cecil dan telah menjatuhkan skors terhadap Palmer dan pemandunya di Zimbabwe, Theo Bronkhorst.

Pengelola tur safari Honest Ndlovu (kanan) dan pemandu pemburu Theo Bronkhorst menanti sebelum menghadap pengadilan di Hwange, Zimbabwe (29/7).
Pengelola tur safari Honest Ndlovu (kanan) dan pemandu pemburu Theo Bronkhorst menanti sebelum menghadap pengadilan di Hwange, Zimbabwe (29/7).

Bronkhorst menghadapi tuntutan kriminal di Zimbabwe atas pembunuhan Cecil, yang dipancing keluar dari Taman Nasional Hwange dengan umpan makanan dan ditembak oleh Palmer dengan busur panah, sebelum ia dan Bronkhorst menyarangkan peluru ke Cecil hingga tewas kemudian memenggal kepala dan mengulitinya.

Palmer telah mengatakan ia berkeyakinan punya izin sah untuk memburu Cecil.

Ia mengatakan kepada harian lokal Minneapolis Star Tribune pekan ini bahwa ia "tidak tahu singa yang ia bunuh adalah singa terkenal favorit warga setempat," dan bahwa para pemandunya telah memberinya informasi yang menyesatkan.

Ini bukan pertama kalinya Palmer berurusan dengan penegak hukum terkait dengan hobinya berburu.

Menurut catatan pengadilan AS, Palmer mengaku bersalah memberi keterangan palsu kepada Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS mengenai seekor beruang hitam yang ia tembak hingga tewas di Wisconsin tahun 2006.

XS
SM
MD
LG