Para uskup Katolik di Amerika Serikat berencana memilih pemimpin baru mereka ketika berkumpul di Baltimore pada minggu ini.
Pemungutan suara nanti kemungkinan akan memberi isyarat apakah para uskup ingin lebih selaras dengan agenda Paus Fransiskus atau menjaga jarak yang lebih formal.
Sebagian dari 10 kandidat untuk menjadi pemimpin Konferensi Wali Gereja Katolik AS berikutnya adalah bagian dari sayap konservatif yang kuat, dan belum sepenuhnya mengikuti prioritas Paus.
Pertemuan para uskup tersebut juga menandai peringatan 20 tahun reformasi penanganan pelecehan seksual besar-besaran yang diadopsi sejak tahun 2002 ketika surat kabar The Boston Globe pada saat itu mengungkapkan pelecehan seksual di dalam gereja yang terjadi secara luas dan upaya gereja untuk menutup-nutupi kasus tersebut.
Banyak kelompok telah meminta para uskup untuk menggunakan peringatan ini guna memperbarui upaya membantu para penyintas agar pulih dari pelecehan yang dialami, meningkatkan keterlibatan pihak awam, dan mempertimbangkan untuk kembali menyampaikan permintaan maaf kepada para korban.
Namun sorotan resmi dalam pertemuan pada minggu ini adalah pemilihan pemimpin Konferensi Wali Gereja Katolik AS berikutnya, yang akan menggantikan Uskup Agung Los Angeles, Uskup Agung Jose H. Gomez.
Biasanya pemilihan pemimpin tersebut merupakan formalitas semata karena uskup saat ini biasanya akan mengangkat wakilnya sebagai penggantinya. Tetapi pemilihan tahun ini terbuka lebar karena wakil uskup saat ini, yaitu Uskup Agung Detroit Allen Vigneron, akan segera berusia 75 tahun; yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk melayani.
Kesepuluh kandidat yang dicalonkan berkisar dari Uskup Agung Seattle Paul Etienne, yang dikenal moderat; hingga Uskup Agung San Fransisco Salvatore Cordileone, yang dikenal sangat konservatif. [em/jm]
Forum