Tautan-tautan Akses

13 Universitas AS Tampilkan Inovasi untuk Bantu Negara Berkembang


Tim vaksinasi di India mendorong sepeda bermuatan kotak-kotak vaksin ke dalam perahu untuk dibawa ke desa Kosi, 180 km dari Patna. Karena kotak standar styrofoam mudah rusak, WHO memperkirakan, separuh dari jumlah vaksin itu akan rusak dalam perjalanan. Namun, tim mahasiswa dari Universitas Negeri Oklahoma berharap, dengan menggunakan kotak yang bisa dilipat, vaksin yang peka terhadap suhu, akan aman (foto: dok).
Tim vaksinasi di India mendorong sepeda bermuatan kotak-kotak vaksin ke dalam perahu untuk dibawa ke desa Kosi, 180 km dari Patna. Karena kotak standar styrofoam mudah rusak, WHO memperkirakan, separuh dari jumlah vaksin itu akan rusak dalam perjalanan. Namun, tim mahasiswa dari Universitas Negeri Oklahoma berharap, dengan menggunakan kotak yang bisa dilipat, vaksin yang peka terhadap suhu, akan aman (foto: dok).

Inovasi dan penemuan baru yang bisa membantu rakyat di negara-negara berkembang ditampilkan di kota Washington baru-baru ini oleh beberapa universitas AS.

Di antara yang ditampilkan adalah gagasan mutakhir dari 13 tim perguruan tinggi dari seluruh Amerika, yang mencakup rumah kaca portabel, wadah yang lebih baik bagi vaksin, dan panel beton tahan gempa.

Banyak petani kecil di Afrika Timur kesulitan menanam tanaman sepanjang tahun karena kekeringan atau terlalu banyak hujan. Jadi, satu tim mahasiswa Universitas Negeri Pennsylvania datang dengan ide peralatan untuk membuat rumah kaca kecil, yang mudah didirikan guna membantu petani meningkatkan produksi mereka hingga 20 persen.

Anggota tim Arianna DeReus mengatakan rumah-rumah kaca itu dibangun dengan pipa PVC dan karung beras. "Desain kami murah, tahan lama, dan bisa diperluas, serta terbuat dari bahan-bahan lokal. Hal itu mengurangi biaya transportasi dan juga mendukung ekonomi lokal," paparnya.

Rumah kaca itu merupakan bagian dari pameran yang disebut Open Minds, disponsori National Collegiate Investors and Innovators Alliance. Setiap tahun, aliansi itu memberi hibah kepada lebih dari 50 tim mahasiswa yang menciptakan model bisnis dengan menggunakan teknologi inovatif untuk membantu orang di seluruh dunia. Tim terunggul dipilih untuk ikut dalam pameran tahunan.

Aliansi tersebut didirikan tahun 1995 oleh Yayasan Lemelson, yang mendukung inovator yang membantu masyarakat miskin. Direktur aliansi itu, Carol Dahl, mengatakan para pengusaha muda itu membantu mengangkat orang keluar dari kemiskinan.

Misalnya, wadah yang mampu meningkatkan kesehatan banyak orang di negara berkembang karena wadah itu lebih baik dalam melindungi vaksin. Kotak standar styrofoam mudah rusak, sehingga Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) memperkirakan, separuh dari jumlah vaksin yang dibawa dengan kotak itu akan rusak dalam perjalanan.

Tim mahasiswa dari Universitas Negeri Oklahoma berharap, dengan menggunakan kotak yang bisa dilipat, vaksin yang peka terhadap suhu, akan aman. Kotak-kotak itu dibuat dari bahan mutakhir yang juga digunakan untuk melapisi satelit-satelit kecil.

Para mahasiswa berharap inovasi-inovasi seperti itu akan sangat membantu dalam kehidupan mereka yang paling membutuhkan.
XS
SM
MD
LG