Tautan-tautan Akses

Uni Eropa akan Tingkatkan Dana untuk Lawan Ebola


Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton (foto: dok). Uni Eropa mempertimbangkan dana 1,27 milyar dolar untuk menangani Ebola.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton (foto: dok). Uni Eropa mempertimbangkan dana 1,27 milyar dolar untuk menangani Ebola.

Para menteri luar negeri Uni Eropa minta lebih banyak dana, koordinasi dan petugas medis di lapangan untuk menghadapi krisis Ebola di Afrika Barat.

Para pemimpin Uni Eropa sedang mempertimbangkan dana 1,27 milyar dolar untuk menangani Ebola dalam pertemuan pekan ini.

Dalam pernyataan pasca pertemuan mereka di Brussels hari Senin (20/10) para menteri Uni Eropa menyerukan adanya “usaha terpadu dan terkoordinasi“untuk menangani wabah Ebola yang hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 4.500 orang, sebagian besar di Afrika Barat.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton berbicara pada wartawan setelah pertemuan itu.

“Kami mengakui bahwa Ebola merupakan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membutuhkan tanggapan yang juga belum pernah dilakukan sebelumnya. Kita telah melihat bahwa Uni Eropa dan negara-negara anggotanya telah menjanjikan bantuan lebih dari 500 juta Euro untuk melawan Ebola dan mengakui perlunya ada peningkatan upaya dan kerjasama erat dengan PBB,” kata Ashton.

Tujuan saat ini adalah melipatduakan bantuan menjadi 1,27 milyar dolar. Pemimpin-pemimpin Uni Eropa akan membahas upaya mencapai target itu dalam pertemuan mereka pekan ini.

Para menteri luar negeri Uni Eropa itu juga akan menyepakati perlunya meningkatkan jumlah petugas kesehatan Eropa yang dikirim ke negara-negara Afrika Barat yang terkena dampak paling parah. Salah satu pilihan adalah membentuk sekelompok pakar sukarelawan, dengan jaminan mereka akan mendapat layanan kesehatan yang tepat jika diperlukan.

Catherine Ashton mengatakan Uni Eropa sedang mempertimbangkan untuk menunjuk semacam pejabat khusus penanganan Ebola untuk mengkoordinir tanggapan Uni Eropa.

“Yang sangat saya inginkan adalah mengupayakan apa yang akan kita lakukan dan apa syarat-syaratnya. Sebagaimana yang saya sampaikan dalam pertemuan ini, kita perlu bergerak cepat karena situasi ini membutuhkan tanggapan yang cepat pula,” tambah Ashton.

Karena adanya beberapa kasus Ebola di Eropa, ke-28 negara anggota blok itu juga ingin mendorong sistem pertahanan melawan virus mematikan itu. Tetapi para menteri luar negeri Uni Eropa itu menolak untuk melarang penerbangan dari Afrika Barat sebagai suatu cara guna menghentikan penyebaran Ebola. Namun Perancis, Belgia dan Inggris telah menerapkan prosedur pemindaian dan pemeriksaan kesehatan di bandara bagi penumpang pesawat yang datang dari kawasan itu.

Pekan lalu PBB menyerukan pengumpulan dana sebesar 1 milyar dolar untuk melawan wabah Ebola yang terus meningkat, namun hingga laporan ini disampaikan hanya sebagian kecil dari jumlah itu yang telah dipenuhi.

WHO telah menggambarkan kemungkinan terjadinya skenario terburuk yaitu adanya 10 ribu kasus baru setiap minggu menjelang akhir tahun ini.

Satu kabar baik datang dari Nigeria, di mana WHO hari Senin (20/10) mengumumkan bahwa negara itu telah bebas dari Ebola.

XS
SM
MD
LG