Uni Afrika yang beranggotakan 54 negara itu memulai pertemuan puncak yang penting di Ethiopia, Kamis (30/1), dimana para kepala negara menghadapi desakan untuk membantu pengakhiran pertempuran dan krisis kemanusiaan yang meningkat di Sudan Selatan dan Republik Afrika Tengah.
Menjelang pembukaan resmi, Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika menjadwalkan pertemuan Rabu malam di Addis Ababa untuk mendengarkan laporan mengenai kedua negara, serta laporan terpisah mengenai krisis politik di Mesir. Namun, masih tidak jelas berapa banyak yang dapat dilakukan negara-negara anggota untuk menyelesaikan sengketa itu.
Pekan lalu, kedua pihak yang berperang di Sudan Selatan menandatangani gencatan senjata yang goyah, tetapi para saksi mengatakan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak terus berlangsung.
Ribuan orang telah tewas dan kira-kira 800 ribu kaum sipil terpaksa mengungsi dari rumah mereka sejak pertempuran pecah bulan lalu. Para analis juga memperingatkan bahwa pemerintah Juba kemungkinan tidak mampu menumpas pemberontakan itu.
Uni Afrika juga akan menjamu konferensi donor Sabtu untuk mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan dan operasi penjagaan perdamaian di Republik Afrika Tengah.
Menjelang pembukaan resmi, Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika menjadwalkan pertemuan Rabu malam di Addis Ababa untuk mendengarkan laporan mengenai kedua negara, serta laporan terpisah mengenai krisis politik di Mesir. Namun, masih tidak jelas berapa banyak yang dapat dilakukan negara-negara anggota untuk menyelesaikan sengketa itu.
Pekan lalu, kedua pihak yang berperang di Sudan Selatan menandatangani gencatan senjata yang goyah, tetapi para saksi mengatakan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak terus berlangsung.
Ribuan orang telah tewas dan kira-kira 800 ribu kaum sipil terpaksa mengungsi dari rumah mereka sejak pertempuran pecah bulan lalu. Para analis juga memperingatkan bahwa pemerintah Juba kemungkinan tidak mampu menumpas pemberontakan itu.
Uni Afrika juga akan menjamu konferensi donor Sabtu untuk mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan dan operasi penjagaan perdamaian di Republik Afrika Tengah.
