Tautan-tautan Akses

UNESCO Hapus Taman di Demokratik Republik Kongo Dari Daftar Terancam 


Greenpeace Afrika dan penduduk Taman Nasional Salonga di Republik Demokratik Kongo, 8 Agustus 2019. (Twitter/Greenpeace Afrique)
Greenpeace Afrika dan penduduk Taman Nasional Salonga di Republik Demokratik Kongo, 8 Agustus 2019. (Twitter/Greenpeace Afrique)

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) mengatakan bahwa Republik Demokratik Kongo (DRC) pada Senin (19/7) membukukan kemenangan ketika UNESCO menghapus salah satu cagar alamnya dari daftar situs yang terancam.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu memuji upaya konservasi negara itu dan komitmen pemerintah untuk melarang pencarian minyak di Salonga, taman umum terbesar di negara Afrika tengah itu.

Menurut sebuah pernyataan, Senin (19/7), Komite Warisan Dunia mengutip “perbaikan menuju negara konservasi” dalam keputusannya.

“Pemantauan rutin terhadap fauna liar menunjukkan bahwa populasi bonobo (sejenis kera) tetap stabil di dalam wilayah tersebut meskipun ada tekanan pada masa lalu, dan bahwa populasi gajah hutan mulai pulihi,” kata pernyataan itu.

Salonga adalah hutan tropis lindung terbesar di Afrika dan rumah bagi 40 persen kera bonobo di dunia, bersama dengan beberapa spesies terancam punah lainnya.

Taman Salonga diciptakan pada 1970 oleh diktator Mobutu Sese Seko dan telah masuk dalam daftar terancam sejak 1984.

Taman itu juga merupakan rumah bagi buaya bermoncong ramping dan burung merak Kongo. [lt/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG