Tautan-tautan Akses

Tuntut Presiden Mundur, Demonstran Haiti Bentrok dengan Polisi


Para pengunjuk rasa berlari melewati ban-ban yang terbakar dalam demo menuntut pengunduran diri Presiden Haiti Jovenel Moise, di Port-au-Prince, Haiti, Rabu, 18 November 2020. (Foto:Andres Martinez Casares/Reuters))
Para pengunjuk rasa berlari melewati ban-ban yang terbakar dalam demo menuntut pengunduran diri Presiden Haiti Jovenel Moise, di Port-au-Prince, Haiti, Rabu, 18 November 2020. (Foto:Andres Martinez Casares/Reuters))

Polisi di ibu kota Haiti, Port-au Prince, hari Rabu (18/11) bentrok dengan demonstran yang menuntut pengunduran diri Presiden Jovenel Moise di tengah tuduhan korupsi.

Seorang reporter VOA yang meliput aksi itu melihat polisi melempar batu ke arah aktivis sewaktu petugas membersihkan daerah dekat istana presiden. Video menunjukkan seorang polisi menendang sepeda motor seorang reporter, menyebabkannya jatuh. Menurut saksi mata, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang mendirikan barikade api dan mengganggu lalu lintas.

Kantor berita Associated Press melaporkan satu orang ditembak di kepala ketika demonstran berusaha mencapai daerah di mana Moise, dengan penjagaan yang ketat, meletakkan karangan bunga di National Mausoleum. Belum jelas siapa yang melepas tembakan itu. Moise memperingati 217 tahun Pertempuran Vertieres. Dalam Revolusi Haiti, pasukan yang dipimpin budak mengalahkan pasukan ekspedisi Napoleon dari Prancis.

"Rakyat Haiti bosan pada Jovenel Moïse; ia tidak akan lagi bisa memerintah negara ini," ujar pemimpin oposisi Haiti André Michel, ketua Sektor Demokrat dan Rakyat.

Moise telah memimpin negara miskin itu melalui dekrit, tanpa masukan dari parlemen. Sebagian besar masa jabatan anggota parlemen berakhir Januari setelah kegagalan menyelenggarakan pemilu pada Oktober karena kerusuhan yang meluas dan krisis ekonomi yang melumpuhkan.[ka/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG