Tautan-tautan Akses

Trump Dituduh Minta Bantuan Pemerintah Asing untuk Pemilu 2020


Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Rabu (25/9).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, Rabu (25/9).

Ringkasan transkrip pembicaraan telpon antara Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menunjukkan bagaimana Trump meminta mitranya itu untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan terhadap mantan presiden Joe Biden, salah seorang pesaing politik Trump dalam pemilu presiden 2020.

Presiden AS Donald Trump minta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki apakah calon presiden dan mantan wakil presiden AS Joe Biden minta dihentikannya penyelidikan atas perusahaan gas alam Ukraina yang mempekerjakan putra Biden.

Dalam ringkasan pembicaraan telpon Juli lalu, yang dirilis Gedung Putih hari Rabu ini (25/9), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyampaikan keinginan untuk membeli pesawat perang tambahan dari Amerika, dan Trump mengatakan, “Tapi saya ingin Anda membantu kami…” dan meminta Presiden Ukraina itu untuk menyelidiki apakah mantan wakil presiden Joe Biden menutup penyelidikan terhadap perusahaan di mana putranya bekerja.

Kelompok Demokrat menuduh Trump, yang akan berusaha memenangkan pemilu presiden tahun depan, minta bantuan Zelensky untuk mengurangi kemungkinan Joe Biden menjadi calon penantangnya.

“Banyak orang bicara tentang putra Joe Biden, bahwa ia menghentikan penyelidikan dan banyak orang ingin mengetahui hal itu. Karena itu, apapun yang bisa anda lakukan dengan jaksa agung (Ukraina) akan sangat membantu,” kata Trump, menurut catatan telepon yang dirilis Gedung Putih hari Rabu (25/9).

“Joe Biden berkoar bahwa ia telah menghentikan penyelidikan oleh Jaksa Agung Ukraina, dan kalau anda bisa menyelidiki hal ini, kedengarannya sangat buruk bagi saya,” kata transkripsi percakapan telepon itu.

Keluarnya transkripsi itu terjadi satu hari setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengumumkan dimulainya penyelidikan untuk memakzulkan Trump, ditengah tuduhan bahwa ia minta bantuan pemerintah asing untuk membantu kampanye pemilihan presidennya tahun depan.

“Ini satu-satunya upaya mencari-cari kesalahan terbesar dalam sejarah Amerika, mungkin dalam sejarah (dunia). Ini merupakan hal yang memalukan. Dokumen itu merupakan dokumen yang hebat, maksudnya dokumen itu mengungkapkan isi pembicaraan telepon kami. Hal ini dilakukan atas desakan saya dan orang-orang lain yang membacanya. Ini merupakan dokumen yang bersahabat, tidak ada tekanan. Ternyata pembicaraan telpon ini tidak ada apa-apanya, selain banyak orang mengatakan “saya tidak pernah tahu bahwa Anda begitu baik,” ungkap Trump.

Trump baru-baru ini mengukuhkan bahwa ia telah memerintahkan pembekuan hampir 400 juta dolar bantuan ke Ukraina, beberapa hari sebelum pembicaraan telpon itu. Trump bersikeras bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun dan menyangkal adanya permintaan untuk mendapatkan informasi yang dapat merugikan Biden dikaitkan dengan pembekuan bantuan tersebut.

Sejumlah anggota Kongres menuntut rincian keluhan yang disampaikan pelapor itu, tetapi direktur sementara badan intelijen Joseph Maguire menolak menyampaikan rincian informasi tersebut, dengan mengutip hal itu sebagai hak istimewa presiden. Maguire akan memberikan kesaksian di hadapan sebuah komite DPR hari Kamis (26/9) dan anggota-anggota Kongres berharap memiliki akses untuk mengkaji rincian keluhan itu sebelum sidang dimulai.

Pelosi menuduh Trump mengkhianati sumpah jabatan, peraturan keamanan nasional Amerika dan keamanan pemilihan umum di Amerika. (ii/em)

XS
SM
MD
LG