Tautan-tautan Akses

Toyota dan Honda Optimis Cetak Laba karena Pasokan Mobil Baru Bakal Langka


Logo Honda dipajang di Geneva International Motor Show ke-89 di Jenewa, Swiss, 5 Maret 2019. (Foto: REUTERS/Pierre Albouy)
Logo Honda dipajang di Geneva International Motor Show ke-89 di Jenewa, Swiss, 5 Maret 2019. (Foto: REUTERS/Pierre Albouy)

Toyota Motor dan Honda Motor, Rabu (9/2), menyatakan keoptimisan mereka untuk mencetak laba karena terbatasnya pasokan kendaraan. Langkanya produksi mobil tersebut, yang disebabkan oleh kekurangan cip, menyebabkan dua produsen asal Jepang tersebut kemungkinan akan menaikan harga kendaraan buatan mereka.

Produsen mobil Jepang juga diuntungkan dari pelemahan yen yang meningkatkan nilai yen dari pendapatan mereka di luar negeri.

Toyota dan Honda seperti pembuat mobil lainnya memangkas produksi karena mereka tidak dapat menemukan semikonduktor yang cukup di tengah gangguan rantai pasokan terkait COVID dan persaingan untuk komponen utama dari industri lain, seperti elektronik.

Produksi yang lebih rendah, bagaimanapun, berarti pelanggan mereka semakin bersedia untuk membeli mobil dengan insentif keuangan yang lebih sedikit yang biasanya ditawarkan oleh produsen mobil untuk memikat mereka.

"Kami melihat terjadinya pengurangan 10 persen lebih lanjut terkait insentif di Amerika Utara selama paruh kedua tahun bisnis setelah mereka mengurangi separuh menjadi $ 1.000 sebelumnya," kata Kohei Takeuchi, pejabat eksekutif pelaksana senior Honda dalam jumpa pers.

Toyota terjebak dengan perkiraan laba setahun penuh sebesar 2,8 triliun yen ($24,25 miliar), sementara Honda meningkatkan perkiraan laba operasinya untuk tahun ini hingga 31 Maret sebesar 21 persen menjadi 800 miliar yen.

Namun, gangguan rantai pasokan dan kekurangan cip akan terus mempengaruhi operasi, kata pembuat mobil nomer satu dan kedua Jepang. Hal itu mendorong mereka untuk memotong biaya dalam upaya untuk memeras lebih banyak keuntungan per kendaraan.

"Kami tidak mengharapkan ketidakseimbangan dalam pasokan cip untuk diselesaikan dengan cepat dan perjalanan pandemi virus corona tidak jelas," kata seorang pejabat Toyota. "Kami pikir ketidakpastian akan berlanjut ke tahun bisnis berikutnya," tambahnya.

Toyota memangkas target produksi tahunannya setengah juta lebih menjadi 8,5 juta kendaraan, sementara Honda mempertahankan target 4,2 juta, meskipun itu di bawah 4,85 juta yang ditargetkan pada awal tahun.

Industri otomotif berpotensi terkena dampak tarif AS.
Industri otomotif berpotensi terkena dampak tarif AS.

Laba operasional Toyota 784,4 miliar yen untuk tiga bulan hingga 31 Desember lebih tinggi dari perkiraan rata-rata 716,8 miliar yen berdasarkan perkiraan dari sembilan analis, data Refinitiv menunjukkan.

Sementara itu, Honda melaporkan laba operasi 229 miliar yen untuk kuartal tersebut, juga di atas perkiraan rata-rata 166,2 miliar yen berdasarkan perkiraan dari sembilan analis, menurut data Refinitive.

Pada Selasa (8/2), produsen mobil nomor tiga Jepang, Nissan Motor, melaporkan laba operasi kuartal ketiga hampir dua kali lipat menjadi 52,2 miliar yen. [ah/rs]

Recommended

XS
SM
MD
LG