Pejabat pertambangan di Afghanistan mengatakan perusahaan Tiongkok telah mulai mengebor minyak di cekungan Amu Darya di bagian utara Afghanistan, dalam langkah yang menurut mereka kunci menuju kemandirian ekonomi negara itu.
Perusahaan Minyak Nasional Tiongkok, China National Petroleum Corporation, memulai pengeboran minyak hari Minggu di wilayah itu, sebagai bagian dari kontrak 25 tahun yang ditandatangani dengan Afghanistan Desember lalu.
Menteri Pertambangan Afghanistan Wahidullah Shahrani berharap sekitar 1,5 juta barel minyak akan diambil dari cekungan itu tahun depan, dan lebih dari dua juta barel pada tahun 2014.
Kantor berita Reuters melaporkan kesepakatan tersebut diperkirakan dapat menghasilkan miliaran dolar selama dua dekade berikutnya.
Menurut Sharani, proyek itu sangat penting dalam membantu Afghanistan menjadi mandiri secara ekonomi.
Proyek Amu Darya adalah pabrik minyak besar pertama di negara ini. Kesepakatan dengan Tiongkok termasuk pengeboran dan kilang yang rencananya dibangun di provinsi Faryab dan Sar-e-Pul di utara.
Sampai 87 juta barel minyak mentah diperkirakan berada di Amu Darya.
Afghanistan mencari cara untuk menjadi mandiri secara finansial, sementara sebagian besar pasukan asing mempersiapkan diri untuk meninggalkan negara itu pada akhir tahun 2014.
Perusahaan Minyak Nasional Tiongkok, China National Petroleum Corporation, memulai pengeboran minyak hari Minggu di wilayah itu, sebagai bagian dari kontrak 25 tahun yang ditandatangani dengan Afghanistan Desember lalu.
Menteri Pertambangan Afghanistan Wahidullah Shahrani berharap sekitar 1,5 juta barel minyak akan diambil dari cekungan itu tahun depan, dan lebih dari dua juta barel pada tahun 2014.
Kantor berita Reuters melaporkan kesepakatan tersebut diperkirakan dapat menghasilkan miliaran dolar selama dua dekade berikutnya.
Menurut Sharani, proyek itu sangat penting dalam membantu Afghanistan menjadi mandiri secara ekonomi.
Proyek Amu Darya adalah pabrik minyak besar pertama di negara ini. Kesepakatan dengan Tiongkok termasuk pengeboran dan kilang yang rencananya dibangun di provinsi Faryab dan Sar-e-Pul di utara.
Sampai 87 juta barel minyak mentah diperkirakan berada di Amu Darya.
Afghanistan mencari cara untuk menjadi mandiri secara finansial, sementara sebagian besar pasukan asing mempersiapkan diri untuk meninggalkan negara itu pada akhir tahun 2014.
