Tautan-tautan Akses

Tiongkok, Jepang Tegaskan Komitmen untuk Jaga Stabilitas Semenanjung Korea


PM Jepang, Yoshihiko Noda, tengah, didampingi PM Tiongkok, Wen Jiabao pada upacara penyambutan di Beijing. (25/12).
PM Jepang, Yoshihiko Noda, tengah, didampingi PM Tiongkok, Wen Jiabao pada upacara penyambutan di Beijing. (25/12).

Para pemimpin Tiongkok dan Jepang telah menegaskan kembali komitmen mereka untuk menjaga stabilitas di semenanjung Korea, ketika PM Jepang Yoshihiko Noda mengakhiri kunjungan dua harinya ke Beijing hari Senin.

Pembicaraan antara Presiden Tiongkok, Hu Jintao dan PM Jepang, Yoshihiko Noda hari Senin berpusat pada dua topik utama, hubungan bilateral dan situasi di Semenanjung Korea.

Kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua mengutip Presiden Hu mengatakan telah ada momentum positip tahun lalu untuk mengembangkan hubungan Tiongkok-Jepang. Pada saat yang sama, ia mengatakan Tiongkok dan Jepang harus saling meningkatkan kepercayaan politik dan memperluas hubungan dan kerjasama.

Pemimpin Jepang mengisyaratkan kedua pihak juga membahas keprihatinan mengenai situasi di semenanjung Korea.

Dia mengatakan Jepang dan Tiongkok memiliki kepentingan yang sama dalam mewujudkan semenanjung Korea yang damai dan stabil.

Kunjungan PM Noda dilakukan satu minggu setelah pemerintah Korea Utara mengumumkan kematian pemimpin negara itu, Kim Jong Il. Para pengamat asing khawatir mengenai perubahan kekuasaan di Korea Utara, dengan mengatakan konflik disana akan memicu ketidakstabilan di negara itu.

Tiongkok adalah salah satu sekutu terdekat Korea Utara dan Jepang dilaporkan mendesak agar Tiongkok memberi informasi tentang perkembangan di Korea Utara.

Juru bicara Menlu Tiongkok, Hong Lei diminta berkomentar mengenai itu dalam jumpa pers di Beijing hari Senin.

Dia tidak memberi rincian khusus, tetapi mengatakan Tiongkok siap bekerjasama dengan Jepang untuk menjaga perdamaian di semenanjung Korea termasuk keamanan jangka panjang di Asia Timur Laut.

Ketika ditanyakan apakah kedua negara membahas wilayah yang disengketakan, Hong Lei hanya mengatakan kedua negara harus mengatasi “perbedaan dan masalah-masalah tersebut dengan benar” termasuk juga dalam menjamin apa yang disebutnya sebagai “ pengembangan hubungan bilateral yang stabil dan sehat.”

Dibidang ekonomi kedua negara setuju untuk memulai pembicaraan mengenai pakta perdagangan bebas regional yang akan mengikutsertakan Korea Selatan dan membahas rencana Jepang untuk membeli lebih banyak obligasi pemerintah Tiongkok. Tiongkok dan Jepang adalah dua negara pemegang cadangan devisa terbesar.

Ketika ditanya apakah perkembangan terbaru itu berarti Tiongkok dan Jepang kehilangan kepercayaan terhadap dolar Amerika, Hong Lei hanya mengatakan Tiongkok percaya kerjasama finansial Tiongkok-Jepang adalah hal yang baik.

Dia mengatakan kerjasama finansial yang lebih luas antara Tiongkok dan Jepang akan meningkatkan kemampuan wilayah Asia Timur untuk menangkal krisis dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk menjaga stabilitas finansial kawasan tersebut.

XS
SM
MD
LG