Pelatih Amerika Pia Sundhage memilih hampir sebagian besar anggota tim yang sama untuk dikirim ke London sebagaimana tim Piala Dunia di Jerman tahun lalu, di mana Amerika kalah dari Jepang pada final lewat tendangan penalti, tetapi menurut Sundhage, mereka sudah semakin baik. Sundhage, yang berasal dari Swedia dan juga ikut dalam turnamen Olimpiade, mengatakan sepak bola puteri sudah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan kini lebih kompetitif.
“Tim kami lebih baik sekarang, dan saya merasa sangat gembira dengan persiapan tim. Kami punya tim yang beragam, punya kecepatan, punya beberapa pemain yang mahir secara teknis, dan punya pemain yang berpengalaman. Kami punya pemain muda. Jadi semuanya sudah lengkap pada waktu kejuaraan dimulai di Inggris,” paparnya.
Sebelas pemain dalam daftar 18 anggota tim Amerika punya pengalaman bermain di Olimpiade. Salah satunya adalah Heather O'Reilly, 27 tahun, pemain gelandang, yang ikut dalam tim yang kalah dari Jepang tahun lalu di final Piala Dunia. Ia akan bermain pada Olimpiade untuk ke tiga kalinya.
Ia menuturkan, “Saya sudah memenangkan emas tahun 2004 dan 2008, jadi, kami, orang Amerika senang memenangkan pertandingan. Kami tidak akan melakukan yang sebaliknya. Saya rasa tekanan diperlukan. Kami selalu mendengar hal itu dan saya rasa itu benar. Kami tidak menginginkan harapan lain, dan kami di sini mewakili Amerika.
Tim sepak bola putri Amerika berada pada urutan pertama di dunia, meskipun tahun lalu kalah dalam Piala Dunia di Jerman. Amerika memenangkan medali emas di Olimpiade Athena dan Beijing.
Pelatih Pia Sundhage mengatakan timnya menyukai tekanan untuk menang.
Turnamen sepak bola putri pada Olimpiade London akan dimulai 25 Juli mendatang, dua hari menjelang upacara pembukaan. Sundhage mengatakan, persaingan dalam sepak bola putri makin ketat.
“Saya rasa pada pertandingan Olimpiade hanya ada sedikit negara yang bisa memenangkan medali emas. Jadi berbeda dari tahun 1991, Piala Dunia yang pertama. Ada banyak tim yang baik dengan berbagai cara bermain yang sangat saya sukai,” ujarnya lagi.
Tetapi para penggemar yang menonton latihan menjelang Olimpiade di tempat mereka di New Jersey yakin Amerika akan merebut medali emas di London.
“Tim kami lebih baik sekarang, dan saya merasa sangat gembira dengan persiapan tim. Kami punya tim yang beragam, punya kecepatan, punya beberapa pemain yang mahir secara teknis, dan punya pemain yang berpengalaman. Kami punya pemain muda. Jadi semuanya sudah lengkap pada waktu kejuaraan dimulai di Inggris,” paparnya.
Sebelas pemain dalam daftar 18 anggota tim Amerika punya pengalaman bermain di Olimpiade. Salah satunya adalah Heather O'Reilly, 27 tahun, pemain gelandang, yang ikut dalam tim yang kalah dari Jepang tahun lalu di final Piala Dunia. Ia akan bermain pada Olimpiade untuk ke tiga kalinya.
Ia menuturkan, “Saya sudah memenangkan emas tahun 2004 dan 2008, jadi, kami, orang Amerika senang memenangkan pertandingan. Kami tidak akan melakukan yang sebaliknya. Saya rasa tekanan diperlukan. Kami selalu mendengar hal itu dan saya rasa itu benar. Kami tidak menginginkan harapan lain, dan kami di sini mewakili Amerika.
Tim sepak bola putri Amerika berada pada urutan pertama di dunia, meskipun tahun lalu kalah dalam Piala Dunia di Jerman. Amerika memenangkan medali emas di Olimpiade Athena dan Beijing.
Pelatih Pia Sundhage mengatakan timnya menyukai tekanan untuk menang.
Turnamen sepak bola putri pada Olimpiade London akan dimulai 25 Juli mendatang, dua hari menjelang upacara pembukaan. Sundhage mengatakan, persaingan dalam sepak bola putri makin ketat.
“Saya rasa pada pertandingan Olimpiade hanya ada sedikit negara yang bisa memenangkan medali emas. Jadi berbeda dari tahun 1991, Piala Dunia yang pertama. Ada banyak tim yang baik dengan berbagai cara bermain yang sangat saya sukai,” ujarnya lagi.
Tetapi para penggemar yang menonton latihan menjelang Olimpiade di tempat mereka di New Jersey yakin Amerika akan merebut medali emas di London.
