Tautan-tautan Akses

30 Tewas, 126 Luka-luka dalam Serangan Bom di Ankara


Jenazah korban bom ditutup dengan bendera dan spanduk sementara polisi mengamankan lokasi setelah terjadi insiden ledakan di Ankara, Turki (10/10).
Jenazah korban bom ditutup dengan bendera dan spanduk sementara polisi mengamankan lokasi setelah terjadi insiden ledakan di Ankara, Turki (10/10).

Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengadakan pertemuan keamanan darurat untuk membahas serangan itu dan menangguhkan program-program kampanye pemilihannya untuk tiga hari ke depan.

Dua ledakan bom yang menarget aksi damai di ibukota Turki Ankara hari Sabtu (10/10) menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 126 lainnya, kata Kementerian Dalam Negeri Turki.

Kedua ledakan itu terjadi terpisah hanya beberapa menit di dekat stasiun kereta api utama Ankara sewaktu orang-orang berkumpul untuk mengikuti demonstrasi, yang diselenggarakan oleh serikat buruh sektor publik dan kelompok-kelompok madani lain di negara itu. Unjuk rasa itu diadakan untuk menuntut diakhirinya kekerasan baru antara pemberontak Kurdi dan pasukan keamanan Turki.

Tidak jelas apakah serangan yang terjadi beberapa minggu sebelum pemilu Turki tanggal 1 November itu merupakan pemboman bunuh diri.

Sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri mengutuk serangan yang katanya “menarget demokrasi dan perdamaian di Turki.” Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengadakan pertemuan keamanan darurat untuk membahas serangan itu. Kantor perdana menteri menyatakan bahwa Davutoglu menangguhkan program-program kampanye pemilihannya untuk tiga hari ke depan. Presiden Recep Tayyip Erdogan memperpendek acaranya di Istanbul untuk kembali ke ibukota.

Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Seorang pejabat pemerintah mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki ledakan itu. [lt]

XS
SM
MD
LG