Tautan-tautan Akses

Tersangka Pembantaian Lewiston Tewas, Diduga Terkena Tembakan Sendiri


Seorang petugas polisi berdiri di samping layar yang menampilkan gambar tersangka penembak di Balai Kota di Lewiston, Maine, AS 27 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Seorang petugas polisi berdiri di samping layar yang menampilkan gambar tersangka penembak di Balai Kota di Lewiston, Maine, AS 27 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

Pria yang diduga membunuh 18 orang dan melukai 13 lainnya dalam penembakan massal di Lewiston, Maine, ditemukan tewas akibat luka tembak yang dilakukannya sendiri pada Jumat (27/10). Tewasnya pelaku penembakan tersebut mengakhiri perburuan selama 48 jam yang menyusul insiden kekerasan senjata paling mematikan dalam sejarah negara bagian tersebut.

Jasad Robert R. Card, 40 tahun, ditemukan di hutan dekat kota tetangga Lisbon Falls, dekat tempat polisi menemukan kendaraannya yang ditinggalkan tak lama setelah penembakan pada Rabu (25/10) malam.

“Dia sudah mati,” kata Gubernur Maine Janet Mills pada konferensi pers, sambil berterima kasih kepada ratusan petugas dari berbagai lembaga yang terlibat dalam pencarian tersebut.

“Seperti banyak orang, saya bernapas lega malam ini, mengetahui bahwa Robert Card tidak lagi menjadi ancaman bagi siapa pun… Sekaranglah waktunya untuk pulih,” kata Mills.

Card meninggal karena luka tembak yang dilakukannya sendiri, kata Mike Sauschuck, komisaris Departemen Keamanan Publik Maine.

Para pejabat mengatakan tentara pasukan cadangan Angkatan Darat AS itu melepaskan tembakan ke arah korbannya pada Rabu malam, pertama di arena bowling Just-In-Time Recreation, dan beberapa menit kemudian di Schemengees Bar & Grille Restaurant, yang sedang menggelar permainan lempar beanbag cornhole.

Para pejabat belum mengungkapkan dugaan motif apa pun.

Penembakan itu dan perburuan yang berkepanjangan mengguncang komunitas Lewiston yang biasanya ramai, tetapi tenang. Lewistaon adalah bekas pusat tekstil dan kota terpadat kedua di Maine.

Sebelumnya pada Jumat, Kepolisian Negara Bagian Maine mencabut perintah yang menahan puluhan ribu orang di rumah mereka sementara perburuan terus berlanjut.

Kota ini terletak di tepi Sungai Androscoggin sekitar 56 kilometer utara kota terbesar di negara bagian itu, Portland, dan hampir sejauh barat daya Ibu Kota Maine, Augusta.

Card, seorang sersan Cadangan Angkatan Darat dari kota terdekat Bowdoin, digambarkan oleh pihak berwenang sebagai instruktur senjata api terlatih yang bertugas sebagai spesialis pasokan minyak bumi ketika bertugas di pangkalan cadangan militer di Saco, Maine.

Aparat penegak hukum juga mengatakan dia memiliki riwayat penyakit mental dan dirawat di fasilitas psikiatri selama dua minggu selama musim panas 2023, setelah itu dia dibebaskan.

Dalam beberapa jam setelah pertumpahan darah pada malam Rabu, polisi menyebarluaskan foto-foto dari kamera pengawas di salah satu lokasi kejadian yang menunjukkan seorang pria berjenggot mengenakan kaus berkerudung coklat dan celana jeans, serta membawa apa yang tampaknya sebagai senapan semi-otomatis.

Jejak awal petunjuk mengarah ke Kota Lisbon, sekitar 11 km ke tenggara dari Lewiston, di mana Polisi Negara Bagian Maine menemukan sebuah SUV putih yang mereka yakini digunakan oleh Card untuk melarikan diri dan diparkir di tempat peluncuran perahu di tepi sungai. Catatan publik menunjukkan bahwa ia memiliki setidaknya satu kapal buatan Sea-Doo, sebuah perusahaan yang dikenal dengan kendaraan air pribadi bergaya jet ski.

Lisbon Falls, tempat mayat itu ditemukan, adalah kota berikutnya, masih di sepanjang sungai.

Sebagai bagian dari pencarian mereka untuk Card, polisi menjelajahi perairan Sungai Androscoggin dengan penyelam dan sonar pada Jumat, dan mengirim tim petugas dari pintu ke pintu di lingkungan sekitar untuk mencari petunjuk tambahan dan kemungkinan saksi mata.

Otoritas juga secara resmi merilis nama-nama dan usia korban untuk pertama kalinya, mengungkapkan bahwa berbagai kalangan masyarakat Lewiston telah tewas, termasuk orang-orang tuli yang sedang bermain dalam turnamen lempar kantong kacang, pasangan ayah dan anak pemain bowling, serta sepasang pasangan berusia 76 dan 73 tahun.

Empat dari mereka yang terbunuh berasal dari komunitas tunarungu, kata Sauschuck, sambil meminta kamera televisi untuk menyertakan penerjemah bahasa isyarat Amerika pada konferensi pers dalam bingkai mereka. Sembilan orang tunarungu sedang bermain dalam turnamen mingguan di Schemengees, kata saudara perempuan salah satu korban kepada Lewiston Sun Journal. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG